Bisnis.com, JAKARTA — PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) memiliki rencana ekspansi ekspor ke pasar baru dan inovasi produk baru untuk 2025.
Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat mengatakan bahwa Sido Muncul akan menyasar produk baru untuk pangsa pasar gen Z dan milenial.
"Untuk 2025, kami akan terus melakukan inovasi untuk mendevelop produk baru yang sesuai dengan tren masa kini khususnya untuk pangsa gen Z dan milenial," katanya kepada Bisnis, Jumat (29/11/2024).
Selain itu, dia menjelaskan bahwa perseroan akan terus menggalakkan ekspor dengan ekspansi ke pasar baru dan negara baru. Meski begitu, pihaknya tidak membeberkan negara baru yang akan dituju pada tahun depan.
Sebelumnya, David mengatakan bahwa hingga kuartal IV/2024, SIDO akan fokus pada peningkatan distribusi, pengembangan produk baru, dan kampanye pemasaran yang lebih agresif.
"Untuk mencapai pertumbuhan laba, manajemen SIDO akan terus melakukan efisiensi," katanya.
Dia mengungkap bahwa memasuki musim hujan, penjualan perusahaan diperkirakan akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Target pertumbuhan sampai dengan kuartal IV/2024, masih sama yaitu high single digit untuk penjualan, dan untuk laba di low to mid single digit dibandingkan tahun sebelumnya," ucapnya.
Berdasarkan laporan keuangan, SIDO mencetak laba bersih Rp778,11 miliar hingga kuartal III/2024. Capaian ini meningkat 33% dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp586,87 miliar.
Selain itu, SIDO juga membukukan penjualan bersih Rp2,62 triliun atau tumbuh 11,42% dibandingkan dengan realisasi per kuartal III/2023 yang meraih Rp2,36 triliun.
“Pertumbuhan ini didorong oleh kuatnya kinerja produk utama SIDO, baik di pasar domestik maupun ekspor,” kata manajemen SIDO.
Manajemen Sido Muncul menyampaikan bahwa penjualan ekspor SIDO tumbuh 75% dibandingkan tahun lalu, sehingga berkontribusi 8% terhadap total penjualan.
Sementara itu, penjualan SIDO ditopang oleh segmen jamu herbal dan suplemen yang berkontribusi Rp1,54 triliun, naik 6,17% year on year (YoY). Adapun segmen makanan dan minuman meraih Rp986,04 miliar dan farmasi sebesar Rp95,28 miliar.
Selain itu, SIDO mencatatkan beban pokok penjualan sebesar Rp1,13 triliun, naik 4,19% YoY. Realisasi ini membuat perusahaan mengantongi laba kotor senilai Rp1,48 triliun sepanjang Januari-September 2024, meningkat 17,32% dari tahun lalu.