Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Kelolaan Danantara Bisa Bertambah, Mampu Tembus Rp15.000 T?

BPI Danantara mengatakan dana kelolaan bisa bertambah terus. Apabila konsolidasi 7 BUMN lancar, Danantara diproyeksikan mengelola AUM sekitar Rp9.400 triliun.
Kepala BPI Danantara Muliaman D. Hadad (kiri) serta Wakil Kepala BPI Danantara Kaharuddin Djenod memberikan pernyataan usai melakukan pertemuan dengan Direktur Utama BRI dan Telkom Indonesia di Kantor BPI Danantara, Jakarta, Selasa (19/11/2024)/Bisnis - Dionisio Damara
Kepala BPI Danantara Muliaman D. Hadad (kiri) serta Wakil Kepala BPI Danantara Kaharuddin Djenod memberikan pernyataan usai melakukan pertemuan dengan Direktur Utama BRI dan Telkom Indonesia di Kantor BPI Danantara, Jakarta, Selasa (19/11/2024)/Bisnis - Dionisio Damara

Bisnis.com, JAKARTA - BPI Danantara atau Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara mengatakan jumlah BUMN yang akan dikelola oleh lembaga baru tersebut akan bertambah. Sejauh ini, BPI Danandatara mengumumkan sudah ada 7 BUMN dengan aset jumbo akan menjadi pilot project atau proyek percobaan.

Adapun, pada tahap awal ini dana kelolaan atau asset under management (AUM) Danantara akan mencapai US$10,8 miliar yang berasal dari Indonesia Investment Authority (INA).

Selanjutnya, apabila konsolidasi 7 BUMN berjalan mulus, Danantara diproyeksikan mengelola AUM sebesar US$600 miliar atau sekitar Rp9.400 triliun.

Jumlah tersebut pun ditargetkan bisa meningkat hingga mencapai angka US$982 miliar atau sekitar Rp15.500 triliun dalam beberapa tahun ke depan. Danantara secara bertahap memang disiapkan sebagai cikal bakal superholding yang bakal mengonsolidasikan berbagai aset BUMN.

Adapun, ketujuh perusahaan pelat merah yang akan dikelola Danantara adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan holding BUMN pertambangan MIND ID.

"Iya saya pikir tujuh itu yang mewakili seluruh BUMN dan itu menjadi istilahnya pilot project," ujar Wakil Kepala BPI Danantara Kaharuddin Djenod saat ditemui awak media di Jakarta awal pekan ini.

Sementara itu, Kepala BPI Danantara Muliaman D. Hadad menuturkan bahwa jumlah BUMN yang dikelola kemungkinan akan bertambah seiring adanya peraturan baru yang kelak mengakomodasi gerak Danantara. 

"Nanti akan ada perubahan peraturan yang kami ajukan sehingga kemudian pengalihan ini bisa berjalan sesuai dokumen undang-undang. Sementara tujuh [BUMN] ini, nanti akan ada tambahan," ucapnya.

Di sisi lain, pembentukan payung hukum berupa peraturan pemerintah (PP) dan peraturan presiden atau Perpres terkait Danantara sudah masuk tahap finalisasi. Aturan ini diklaim akan segera diteken Presiden Prabowo Subianto sepulang dari lawatannya ke sejumlah negara.  

Sebelumnya, Kaharuddin menyampaikan bahwa pemerintah juga terus mengkaji beleid lainnya seperti undang-undang BUMN, rancangan undang-undang (RUU) BUMN dan RUU Keuangan Negara sebagai landasan gerak bagi BPI Danantara ke depan. 

“Undang-undang BUMN, RUU BUMN, RUU Keuangan Negara, dan beberapa undang-undang yang lain kami bahas secara komprehensif,” ucapnya yang kini masih menjabat Direktur Utama PT PAL Indonesia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper