Bisnis.com, JAKARTA — PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) mencatat kenaikan pendapatan bersih 10,8% sebesar Rp7,06 triliun hingga kuartal III/2024.
Pendapatan bersih SILO didorong oleh peningkatan volume rawat inap dan rawat jalan, serta peningkatan efisiensi operasional di seluruh jaringan rumah sakit.
Jumlah pasien rawat inap Siloam meningkat 9,8% mencapai 244.976 pasien, hari rawat inap naik 9,0% menjadi 759.695 hari, dan volume rawat jalan naik 9,7% sebanyak 3.163.707 kunjungan hingga kuartal III/2024.
Adapun laba bersih SILO juga meningkat yakni 10,6% menjadi Rp977,8 miliar hingga kuartal III/2024. EBITDA juga bertumbuh 8,2% sebesar Rp2,11 triliun hingga kuartal III/2024.
Presiden Direktur Siloam Benny Haryanto menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pasien sekaligus mengoptimalkan operasional rumah sakit untuk memastikan keberlanjutan finansial.
"Siloam terus menunjukkan pertumbuhan dan resiliensi yang kuat sepanjang 2024. Kinerja perseroan yang berkelanjutan menunjukkan keberhasilan eksekusi strategi yang telah kami lakukan," katanya, dalam keterangan resmi, Kamis (7/11/2024).
Baca Juga
Siloam melalui perkembangan program medis yang berkelanjutan, berhasil mempertahankan tingkat okupansi sebesar 68%, meningkat 3% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah tempat tidur operasional mencapai 4.097 tempat tidur.
Selain itu, dia mengatakan bahwa perusahaan tetap fokus untuk mengoptimalkan jangkauan dan kompleksitas layanan medis yang ditawarkan, terutama pada program Kardiologi, Onkologi, Neurologi, Gastroenterologi, dan Ortopedi (CONGO).
Selanjutnya, Siloam juga mempertahankan payer mix sebesar 81,7% dari total pendapatan berasal dari pasien swasta, termasuk kategori pasien Out of Pocket, Korporat, dan Asuransi, sementara 18,3% pendapatan berasal dari kelompok pasien BPJS.
Benny menyatakan bahwa Siloam juga berkomitmen untuk tetap fokus terhadap strategi ekspansi, dengan target untuk membuka 1-2 rumah sakit per tahun.
Rumah sakit Siloam Makassar sedang mempersiapkan penambahan 80 tempat tidur dan berinvestasi pada Linear Accelerator (LINAC) untuk meningkatkan potensi pendapatan.
Selain itu, rumah sakit Siloam Surabaya Gubeng berfokus pada pasar premium di pusat Kota Surabaya, dengan rencana untuk memperluas kapasitasnya dengan menambah 162 tempat tidur. Kedua proyek tersebut diperkirakan akan selesai pada kuartal 1/2025.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.