Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melemah ke 7.479,50, Saham TPIA dan GOTO Jadi Pemberat

IHSG kembali ditutup di zona merah, sejumlah saham berkapitalisasi jumbo menjadi pemberat kinerja indeks hari ini.
Foto multiple exposure seorang karyawan memantau pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Foto multiple exposure seorang karyawan memantau pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (30/9/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,34% ke level 7.479,50 pada akhir perdagangan Senin (4/11/2024) di tengah sentimen rilis data ekonomi kuartal III/2024 dan pemilihan presiden Amerika Serikat.

Berdasarkan data RTI Business, IHSG turun 25,75 poin dibandingkan dengan sehari sebelumnya dan sempat menyentuh posisi tertinggi 7.529,70 sepanjang sesi dan terendah di 7.415,80. Sebanyak 169 saham ditutup di zona hijau, 444 saham di zona merah dan 173 saham tak beranjak dari posisi sebelumnya.

Adapun nilai perdagangan tercatat mencapai Rp11,06 triliun dengan volume saham yang diperjualbelikan mencapai 23,30 miliar saham.

Sejumlah saham berkapitalisasi besar menjadi pemberat kinerja indeks komposit hari ini.

Emiten Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) yang turun 3,22% ke Rp8.275 berkontribusi 10 poin terhadap penurunan IHSG. Kemudian, saham GOTO yang terkoreksi 4,42% ke Rp65 menempati peringkat selanjutnya dan disusul saham BREN yang turun 1,49% dan berkontribusi 3,74 poin terhadap pelemahan indeks.

Adapun beberapa saham yang menjadi penopang IHSG di antaranya adalah BMRI dengan kenaikan 1,50% ke Rp6.750 per lembar dan saham ADRO naik 3,69% ke harga Rp3,930. Beberapa saham penopang lainnya adalah BBNI, BBRI, TLKM dan AMRT. 

Investor asing tercatat masih melanjutkan aksi jual. Sepanjang perdagangan, total net foreign sell mencapai Rp114,86 miliar. Sepanjang pekan lalu di periode 28 Oktober sampai 1 November 2024, Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan aksi jual bersih atau net sell senilai total Rp2,64 triliun.

Akumulasi jual itu dilakukan oleh investor asing selama lima hari perdagangan berturut-turut.  Adapun, aksi jual paling tinggi dilakukan pada 30 Oktober 2024 senilai Rp1,43 triliun.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper