Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prediksi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Senin (4/11)

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi melemah pada Senin (4/11/2024).
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menata uang tunai di Cash Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Kamis (14/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi akan melemah pada Senin (4/11/2024).

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif pada Senin (4/11/2024).

“Tetapi ditutup melemah pada rentang Rp15.720-Rp15.790 per dolar AS,” ujarnya dalam riset yang dikutip, Sabtu (2/11/2024).

Ibrahim menjelaskan bahwa sentimen kurs datang dari belanja konsumen AS yang meningkat sedikit lebih banyak dari yang diharapkan pada bulan September. Hal ini menempatkan ekonomi Negeri Paman Sam pada lintasan pertumbuhan yang lebih tinggi menuju tiga bulan terakhir tahun ini. 

"Dari China, aktivitas manufaktur kembali tumbuh pada bulan Oktober. Aktivitas manufaktur China meningkat pada bulan Oktober untuk pertama kalinya dalam enam bulan,” paparnya.

Sedangkan dari domestik, BPS mencatat inflasi Oktober 2024 sebesar 1,71% secara tahunan (YoY) dan 0,08% secara bulanan. Hal ini mengakhiri tren deflasi lima bulan beruntun. 

Secara bulanan, Indonesia pada Oktober 2024 mencatatkan inflasi sebesar 0,08%. Indeks harga konsumen (IHK) naik ke level 106,01 pada Oktober 2024, dari 105,93 pada September 2024.

Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan inflasi sebesar 0,94% dan memberikan andil inflasi 0,06%. Sementara itu, komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan yang memberikan andil inflasi sebesar 0,06%. 

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah ke level Rp15.732 pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (1/11/2024). Depresiasi rupiah terjadi bersamaan dengan pelemahan mayoritas mata uang Asia lainnya.

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup turun 0,22% ke Rp15.732 per dolar AS pada Jumat (1/11/2024). Adapun indeks dolar AS menguat 0,12% ke 104,09.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia ditutup bervariasi. Yen Jepang turun 0,38%, dolar Singapura turun 0,33%, dolar Taiwan naik 0,28%, won Korea Selatan turun 0,07%, dan peso Filipina turun 0,51%.

Kemudian rupee India stagnan, yuan China melemah 0,08%, ringgit Malaysia melemah 0,14%, dan baht Thailand turun 0,36%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper