Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten perkebunan sawit dan pengolahan CPO, PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) milik crazy rich Kalimantan, Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam mencatatkan lonjakan harga. Bursa Efek Indonesia (BEI) pun meminta penjelasan perseroan atas lonjakan harga saham tersebut.
Berdasarkan keterbukaan informasi, BEI meminta penjelasan kepada JARR atas volatilitas transaksi efek melalui surat nomor S-11048/BEI.PP2/10-2024 per 22 Oktober 2024.
Manajemen JARR pun menjawab permintaan penjelasan Bursa atas volatilitas transaksi yang terjadi. Dalam jawabannya, Manajemen JARR menjelaskan bahwa perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.
"Tidak ada informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek perseroan serta kelangsungan hidup perseroan yang belum diungkapkan kepada publik," tulis Manajemen JARR di keterbukaan informasi pada Selasa (22/10/2024).
Manajemen JARR pun menjelaskan bahwa JARR tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu. Perseroan juga tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat, termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham di Bursa, paling tidak dalam kurun waktu bulan mendatang.
Sebagaimana diketahui, harga saham JARR memang telah melonjak tajam. Berdasarkan data RTI Business, harga saham JARR melesat 14,66% ke level Rp438 per lembar pada perdagangan kemarin, Selasa (22/10/2024).
Baca Juga
Harga saham JARR pun melesat 50% dalam sepekan terakhir dan naik 65,91% dalam sebulan perdagangan. Saham JARR pun di zona hijau, naik 76,61% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).
Kapitalisasi pasar JARR pun naik menjadi Rp4,04 triliun. Adapun mayoritas saham JARR dimiliki oleh PT Eshan Agro Sentosa dengan porsi 86,64%, PT Sinar Bintang Mulia 0,07%, dan masyarakat 13,29%.
Lonjakan harga saham JARR sendiri terjadi di tengah momen-momen pengumuman dan pelantikan Menteri serta Wakil Menteri di Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden RI Prabowo Subianto.
JARR sendiri merupakan perusahaan perkebunan sawit milik Haji Isam. Lewat Jhonlin Group (JG), Haji Isam mengendalikan bisnis di berbagai bidang mulai dari pertambangan, layanan pelabuhan, transportasi udara, hingga manufaktur.
Jhonlin Group menaungi beberapa anak perusahaan seperti PT Jhonlin Baratama, PT Jhonlin Air Transport, PT Jhonlin Agromandiri, PT Jhonlin Marine and Shipping, PT Jhonlin Batu Mandiri, hingga Jhonlin Agro Raya.
Sementara itu, seperti diberitakan sebelumnya, empat tokoh yang memiliki hubungan dengan Haji Isam masuk dalam jajaran Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih. Berdasarkan penelusursan Bisnis, terdapat tiga orang dekat Haji Isam yang ditunjuk jadi menteri oleh Prabowo. Sementara itu, satu orang sisanya menjadi wakil menteri.
Andi Amran Sulaiman misalnya yang ditunjuk sebagai Menteri Pertanian di pemerintahan Prabowo-Gibran merupakan sepupu dari Haji Isam. Amran pernah tercatat menjadi Komisaris Utama JARR besutan Haji Isam. Jabatan itu diduduki Amran pada 2021 lalu, sebelum diserahkan ke Jhony Saputra, anak Haji Isam.
Kemudian, Dudy Purwagandhi yang ditunjuk Prabowo untuk mengemban jabatan Menteri Perhubungan pernah menjadi Direktur PT Jhonlin Marine Trans pada 2008-2009. Selain itu, Dudy juga pernah menjabat sebagai direktur di perusahaan transportasi lainnya milik Haji Isam, yaitu PT Jhonlin Air Transport pada 2008-2009.
Dody Hanggodo yang ditunjuk Prabowo untuk menjabat Menteri Pekerjaan Umum (PU) sebelumnya tercatat sebagai Komisaris PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN). Perusahaan itu bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit.
PGUN merupakan anak usaha PT Araya Agro Lestari dan PT Citra Agro Lestari. Adapun Citra Agro Raya Lestari dan Araya Agro Lestari merupakan entitas usaha yang dimiliki oleh anak Haji Isam, yakni Jhony Saputra dan Liana Saputri.
Selain itu, Sulaiman Umar yang ditunjuk Prabowo untuk menjadi Wakil Menteri Kehutanan merupakan adik ipar dari Haji Isam. Sulaiman merupakan suami dari Noor Andi Arinawati Arsyad atau Arina Sulaiman. Adapun, Arina Sulaiman merupakan adik Haji Isam.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.