Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Astra (ASII) Mulai Ngegas Jelang Rilis Kinerja Kuartal III/2024

Harga saham PT Astra International Tbk. (ASII) mulai tancap gas pada perdagangan pekan ini jelang musim perilisan kinerja keuangan kuartal III/2024.
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Minggu (13/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Minggu (13/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Harga saham PT Astra International Tbk. (ASII) mulai bergeliat pada perdagangan pekan ini jelang musim rilis kinerja keuangan kuartal III/2024.

Berdasarkan data RTI Business, harga saham ASII naik 3,66% ke level Rp5.100 pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (21/10/2024). Harga saham ASII juga naik 1,96% ke level Rp5.200 per saham pada perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (22/10/2024).

Dalam sepekan, harga saham ASII pun naik 5,48%. Meskipun begitu, harga saham ASII masih di zona merah, turun 7,96% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD).

Saham ASII pun banyak ditransaksikan dengan nilai mencapai Rp450 miliar pada perdagangan kemarin. Adapun, nilai beli asing atau net foreign buy untuk saham ASII mencapai Rp141,89 miliar dalam sepekan terakhir.

Tim Riset CGS International Sekuritas Indonesia menilai saham ASII sedang dalam kondisi bullish dengan kenaikan volume dan stochastic goldencross sehingga harga saham masih berpeluang lanjut naik. 

Secara teknikal, saham ASII mendapat rekomendasi speculative buy dengan support di Rp5.000 cut loss jika break di bawah Rp4.900.

"Jika tidak break di bawah Rp5.000 potensi naik ke Rp5.200-Rp5.300 short term," tulis Tim Riset CGS International Sekuritas Indonesia pada Selasa (22/10/2024).

Pergerakan harga saham ASII terjadi jelang perilisan kinerja keuangannya pada kuartal III/2024. Sebelumnya, dalam laporan keuangan semester I/2024, laba bersih ASII turun 9,12% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp15,85 triliun dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp17,44 triliun. 

Pendapatan ASII juga turun 1,49% YoY menjadi Rp159,96 triliun dibandingkan dengan periode sama 2023 sebesar Rp162,39 triliun.

Konsensus analis juga masih memprediksi laba bersih dan pendapatan ASII mengalami penurunan pada tahun ini. Berdasarkan data Bloomberg, konsensus memperkirakan laba ASII diestimasi turun 9,55% YoY pada keseluruhan 2024 dengan pendapatan turun 1,58% YoY.

Selain itu, kinerja moncer saham ASII terjadi jelang pembagian dividen interim. ASII segera membagikan dividen interim tahun buku 2024 senilai Rp3,96 triliun atau setara Rp98 per saham kepada para investor pada akhir Oktober 2024. 

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan masih terdapat ekspektasi positif dari pasar atas saham ASII.

"Net buy asing tetap relatif kuat juga ke depan. Soalnya ASII berkomitmen penuh terapkan kebijakan pembagian dividen ke pelaku pasar," ujar Nafan kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu (17/10/2024).

Saham ASII juga masih diproyeksikan positif seiring dengan tren kebijakan longgar suku bunga Bank Indonesia. 

"Dengan adanya penurunan suku bunga, memberikan katalis positif memperkuat likuiditas dan meningkatkan ekspansi bisnis, bahkan adanya reduction borrowing cost," jelas Nafan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper