Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Timah (TINS) Gunakan Rp57,69 Miliar untuk Eksplorasi

PT Timah menghabiskan Rp57,69 miliar untuk kegiatan eksplorasi pada kuartal III/2024.
Tumpukan timah batangan dengan segel PT Timah Tbk. di gudang Kawasan Unit Metalurgi Muntok, Bangka Barat/Bisnis-Denis Riantiza M
Tumpukan timah batangan dengan segel PT Timah Tbk. di gudang Kawasan Unit Metalurgi Muntok, Bangka Barat/Bisnis-Denis Riantiza M

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Timah Tbk. (TINS) menggunakan dana Rp57,69 miliar untuk eksplorasi pada kuartal III/2024. Kegiatan eksplorasi itu berupa pemboran di Perairan Bangka dan Perairan Kundur.

Lewat keterbukaan informasi, Jumat (11/10/2024), TINS menyebutkan eksplorasi di dua lokasi itu menggunakan 4 unit Kapal Bor pada bulan Juli 2024, lalu 5 unit kapal Bor pada Agustus dan 5 unit Kapal Bor pada September dengan total meter bor sebanyak 13.921 meter.

"Kegiatan Eksplorasi di darat pada triwulan III/ 2024 meliputi pemetaan, survey geofisika resistivity dan pemboran timah [primer & alluvial] dan pemboran pandu di Pulau Bangka dan Belitung, dengan total meter bor sebanyak 1.858,20 meter."

Untuk rencana kegiatan eksplorasi pada triwulan IV/2024, manajemen TINS menyampaikan akan melakukan evaluasi dan melanjutkan kegiatan bulan sebelumnya. Kegiatan pemboran di laut direncanakan menggunakan 5 Kapal Bor pada Oktober yang dialokasikan di perairan Bangka dan Kundur.

Adapun, untuk di darat untuk pemboran timah (primer & alluvial) dan bor pandu di Tempilang (Bangka), Air lelai Toboali (Bangka Selatan) dan Pulau Belitung, Survei geofisika ground magnetic di daerah Penyamun (Bangka), serta survey topografi di Bangka dan Belitung.

Sebelumnya, TINS memperkirakan produksi bijih timah akhir 2024 bakal lebih tinggi sekitar 40% sampai dengan 50% dari perolehan sepanjang 2023.

Sekretaris Perusahaan TINS Abdullah Umar beralasan realisasi produksi sepanjang semester I/2024 telah mencapai 10.250 ton atau lebih tinggi 32% dari pencatatan periode yang sama tahun sebelumnya di level 7.755 ton.

“Kami optimistis produksi full year paling tidak lebih tinggi 40%-50% dari tahun sebelumnya,” kata Abdullah saat dihubungi Bisnis, Senin (9/9/2024).

Adapun, total produksi bijih timah sepanjang paruh pertama 2024 didapatkan dari tambang mereka yang berada di darat dan di laut.

Untuk tambang darat, TINS berhasil mendapatkan sebesar 4.918 ton atau naik 85% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 2.653 ton.

Kemudian, untuk tambang yang berada di laut, TINS berhasil memperoleh produksi sebanyak 5.332 ton atau naik 5% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5.102 ton.

Lebih lanjut, produksi logam TINS pada semester I/2024 naik menjadi 9.675 ton atau sekitar 19% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 8.100 ton.

Sementara itu, TINS hanya memproduksi bijih timah sebesar 14.855 ton sepanjang 2023. Torehan saat itu lebih rendah dari capaian pada 2022 di angka 20.079 ton.

Abdullah menerangkan target laba sampai akhir tahun ini bakal mengikuti tren peningkatan produksi saat ini. Apalagi, dia menambahkan, harga timah di pasar dunia relatif tinggi.

“Laba semester I/2024 sebesar Rp434 miliar, insyallah semester II akan lebih besar dari semester I,” tuturnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper