Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI: Potensi Transaksi Jumbo Bursa Karbon RI, Kalahkan Malaysia dan Jepang

BEI mengungkap adanya potensi volume transaksi perdagangan bursa karbon Indonesia bisa lebih besar.
Pekerja beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (25/9/2024)./JIBI/Bisnis/Abdurachman
Pekerja beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (25/9/2024)./JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkap adanya potensi volume transaksi perdagangan bursa karbon Indonesia atau IDXCarbon bisa lebih besar. Namun, membutuhkan dukungan dari semua pihak.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan bahwa perdagangan bursa karbon Indonesia sudah melampaui volume transaksi bursa karbon di Malaysia dan Jepang.

Berdasarkan data BEI, volume transaksi perdagangan bursa karbon Indonesia atau IDXCarbon telah mencapai 613.894 ton CO2e.

"Kalau ditanya, apakah kurang besar? Kita mesti bilang pembanding. Kalau kita bicara bursa karbon yang sebaya adalah bursa karbon Malaysia dan Jepang. Dibandingkan dua bursa itu, kita lebih besar perdagangannya," ucapnya, saat ditanyai awak media saat peringatan satu tahun bursa karbon Indonesia, di BEI, Kamis (3/10/2024).

Dia mengungkap adanya potensi volume transaksi bursa karbon Indonesia akan lebih besar lagi, yang tentunya perlu didukung oleh semua pihak.

"Jadi kalau bicara apakah kita bisa lebih besar? Kita bisa lebih besar. Tapi kita perlu support semua pihak. Karena kalau tahu, bursa karbon adalah perdagangan secondary. Jadi kita hanya menerima jumlah yang ada dan kita perdagangkan di bursa," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengungkap data volume transaksi bursa karbon di Malaysia dan Jepang yang jumlahnya di bawah Indonesia.

"Jika dibandingkan dengan bursa regional, perdagangan karbon kredit di IDXCarbon lebih besar dibandingkan bursa Malaysia 190.351 tCO2e dan bursa Jepang 502.811 tCO2e," ucapnya saat dihubungi, Kamis (3/10/2024).

Lebih lanjut, Iman menjelaskan bahwa untuk tahun kedua bursa karbon Indonesia, BEI akan terus melakukan pengembangan sistem.

Adapun dia mengatakan bahwa bursa karbon Indonesia sejauh ini telah menunjukkan perkembangan ke arah positif dan mendapatkan respons yang baik dari pelanggan pasar selama satu tahun terakhir.

Menurutnya, hal tersebut menunjukkan peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang perdagangan karbon serta peran dalam upaya melawan perubahan iklim.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper