Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat ambrol hampir ke bawah 7.500 pada perdagangan kemarin, Rabu (2/10/2024). Analis membeberkan beberapa penyebab dan sentimennya.
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengatakan bahwa IHSG ambrol hari ini, lantaran tertekan oleh pelemahan nilai rupiah, dan geopolitik di Timur Tengah.
"Pelemahan rupiah dan meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah membuat tekanan ke IHSG meningkat," katanya, Rabu (2/10/2024).
Sementara itu, Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan terdapat beberapa sentimen negatif yang membuat IHSG terkoreksi pada hari ini.
"Kalau dari domestik terkait dengan tren deflasi Indonesia selama 5 bulan terakhir. Ini mengindikasikan bahwasanya kondisi daya beli masyarakat Indonesia masih relatif belum optimum," ucapnya saat dihubungi, Rabu (2/10/2024).
Sentimen lainnya, dia menjelaskan juga indeks PMI manufaktur Indonesia juga masih relatif kontraksi. Kemudian dari global, menurutnya saat ini dunia prihatin dengan adanya serangkaian konflik yang terjadi terutama di kawasan Timur Tengah.
Baca Juga
"Kalau yang terbaru kan Iran melancarkan serangkaian rudal balistik ke Israel," tambahnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa dari wilayah Taiwan juga terdapat super typhoon, itu salah satu sentimen yang membuat pasar menghadapi tantangan atau kekhawatiran mengenai adanya bencana alam.
Seperti diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 7.563,26 pada perdagangan hari ini. IHSG sempat ambrol hampir ke bawah 7.500 pada perdagangan Rabu (2/10/2024).
Adapun kinerja saham emiten bank jumbo seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga kompak ambrol.
Berdasarkan data RTI Business, IHSG ditutup dengan membukukan pelemahan sebesar 1,03% atau 78,87 poin ke level 7.563,26. IHSG sebelumnya dibuka di level 7.642 pada perdagangan hari ini.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.