Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merdeka Copper (MDKA) Cetak Rugi US$12,50 Juta Semester I/2024

Merdeka Copper (MDKA) mencatatkan rugi senilai US$12,50 juta atau sekitar Rp189,21 miliar (asumsi kurs Rp15.135 per dolar AS) pada semester I/2024.
Aktivitas tambang di Tambang Emas Tujuh Bukit milik PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA)./ Thomas Mola
Aktivitas tambang di Tambang Emas Tujuh Bukit milik PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA)./ Thomas Mola

Bisnis.com, JAKARTA —Kongsi emiten afiliasi Garibaldi ‘Boy’ Thohir & Grup Saratoga PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) mencatatkan rugi US$12,5 juta atau sekitar Rp189,21 miliar (asumsi kurs Rp15.135 per dolar AS) pada semester I/2024.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 Juni 2024, MDKA berhasil menurunkan rugi yang terlanjur lebar pada periode yang sama tahun sebelumnya di level US$49,21 juta atau setara dengan Rp744,85 miliar. 

MDKA membukukan pendapatan usaha sebesar US$1,09 miliar atau sekitar Rp16,55 triliun. Torehan itu melesat 110,33% dari pendapatan yang berhasil dikumpulkan MDKA pada periode yang sama tahun sebelumnya di level US$520,03 juta atau sekitar Rp7,87 triliun.

Pendapatan itu ditopang oleh segmen penjualan emas, perak, katoda tembaga dan turunan nikel seperti NPI, nikel matte dan limonit ke pihak ketiga. Perinciannya, penjualan domestik sebesar US$665,85 juta dan ekspor mencapai US$430 juta.

Adapun, penjualan domestik dan ekspor pada paruh pertama 2024 ini melesat signifikan dari catatan periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing di angka US$166,78 juta dan US$354,63 juta.

Sejalan dengan peningkatan pendapatan, beban pokok MDKA juga melambung 112,06% menjadi US$1 miliar atau setara Rp15,21 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat hanya US$473,89 juta.

Beban terbesar disumbang oleh biaya pengolahan sebesar US$750,15 juta, disusul oleh biaya pertambangan sebesar US$74,08 juta, biaya penyusutan US$65,52 juta, biaya amortasi sebesar US$20,82 juta dan biaya pemurnian sebesar US$611,05 ribu.

Alhasil laba kotor tercatat sebesar US$88,7 juta atau setara Rp1,34 triliun, naik 92,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$46,13 juta.

Setelah dikurangi berbagai macam beban yang dapat diefisiensikan, MDKA pada kuartal semester I/2024 melanjutkan pencatatan rugi US$12,5 juta atau sekitar Rp189,21 miliar.

Di sisi lain, total liabilitas MDKA per 30 Juni 2024 tercatat turun menjadi US$2,11 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya US$2,20 miliar.

Adapun, rincian liabilitas jangka panjang MDKA tercatat sebesar US$1,22 miliar dan liabilitas jangka pendek sebesar US$892,49 juta.

Sementara itu, jumlah ekuitas perseroan tercatat naik menjadi US$2,81 miliar dari sebelumnya pada akhir 2023 senilai US$2,76 miliar.

Sementara total aset tercatat turun menjadi US$4,92 miliar dibandingkan posisi 31 Desember 2023 yang sebesar US$4,96 miliar.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper