Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka stagnan, tetapi bergerak ke zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (26/9/2024). Saham bank big caps BBRI, BBCA, hingga BMRI terjun ke zona merah.
Berdasarkan data RTI Infokom pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka stagnan pada posisi 7.740,90. Akan tetapi, IHSG bergerak ke zona merah sesaat setelah pembukaan dan turun hingga ke level 7.698,60.
Tercatat, 202 saham menguat, 107 saham melemah, dan 204 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp12.904 triliun.
Saham BBRI menjadi salah satu saham yang melemah pagi ini, dengan turun 2,82% ke level Rp5.175. Selain BBRI, saham lain yang juga melemah pagi ini adalah saham BBCA dengan turun 0,23% ke level Rp10.825 per saham.
Saham-saham lain yang juga ikut melemah pagi ini adalah saham BMRI turun 1,04% ke level Rp7.125, saham AMMN melemah 0,98% ke level Rp10.075, saham BBNI turun 1,34% ke level Rp5.525, dan saham TLKM melemah 1,57% ke level Rp3.140.
Di sisi lain, saham-saham yang menguat pagi ini adalah saham-saham seperti ASII naik 0,48% ke level Rp5.250, saham PTRO naik 3,87% ke level Rp14.750, saham BREN naik 1,79% ke level Rp7.100, dan saham GOTO naik 3,03% ke level Rp68.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG rawan menguji indikator MA20 di 7.730 pada Kamis (26/9/2024).
Secara teknikal, pelemahan Rabu (25/9) membuka peluang pelemahan lanjutan ke bawah MA20 yang akan memperkuat sinyal minor reversal.
Pelemahan IHSG tersebut justru terjadi ketika nilai tukar rupiah menguat ke bawah Rp15.100 per dolar AS pada Rabu (25/9/2024) sore.
Penguatan nilai tukar rupiah tersebut masih terkait dengan keputusan the Fed untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 50 bps dan keputusan BI memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps pekan lalu.
Dari eksternal, ekspektasi pemulihan ekonomi Tiongkok memicu adanya peningkatan appetite pasar terhadap pasar modal Tiongkok. Ekspektasi tersebut meningkat bersamaan dengan rencana stimulus moneter oleh bank sentral Tiongkok.
Ekonom menilai ekonomi Tiongkok juga memerlukan stimulus lain di samping stimulus fiskal tersebut. Hal ini diyakini mendorong Pemerintah Tiongkok untuk menyalurkan stimulus lanjutan setelah pemangkasan suku bunga acuan tersebut.
Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan kemarin asing net sell karena outflow efek stimulus China.
“Hari ini IHSG berpotensi teknikal rebound, dengan level support 7.680—7.700 dan resistance 7.800—7.850,” paparnya, Kamis (29/9/2024).
Sementara itu, sejumlah saham yang disarankan BNI Sekuritas untuk dicermati investor dalam trading hari ini a.l. PTBA, ASII, BRIS, CPIN, KLBF, dan BBTN.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.