Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Ungkap 30 Calon Emiten Antre IPO, 11 Perusahaan Miliki Aset Jumbo

Bursa Efek Indonesia membeberkan terdapat 30 calon emiten berada di pipeline IPO per 20 September 2024.
Warga melintas di depan gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Minggu (15/9/2024)./JIBI/Bisnis/Abdurachman
Warga melintas di depan gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Minggu (15/9/2024)./JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan terdapat 30 calon emiten yang berada dalam antrean atau pipeline penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) per 20 September 2024. 

BEI mengidentifikasi terdapat 11 perusahaan beraset besar dengan nilai di atas Rp250 miliar yang masuk ke dalam antrean rencana IPO tersebut sampai saat ini. 

Selain itu, BEI mencatat terdapat 17 perusahaan skala menengah dengan nilai aset antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar yang mengantre untuk IPO.

Sampai dengan 20 September 2024, tercatat 34 perusahaan yang melantai di BEI dengan dana dihimpun Rp5,15 triliun. 

Sebagian besar perusahaan yang masuk dalam antrean IPO itu berasal dari sektor basic materials sebanyak 3 perusahaan, consumer cyclicals 4 perusahaan, energi 4 perusahaan, dan consumer non-cyclicals 6 perusahaan. 

Sebelumnya, hingga 30 Agustus 2024, BEI mencatat total 23 calon emiten yang berada dalam antrean atau pipeline initial public offering (IPO).   

Meski demikian, jumlah pipeline IPO yang dimiliki BEI itu menurun dibandingkan dengan data hingga 9 Agustus 2024 yang terdapat 28 perusahaan. 

Padahal pada periode 9-30 Agustus 2024 tidak terjadi pencatatan saham baru atau listing di BEI.

Direktur Utama BEI Iman Rachman memperkirakan aksi IPO baru akan semarak lagi pada kuartal IV/2024. Iman beralasan sebagian besar perusahaan ingin menggunakan buku Desember atau Juni. 

"Pengamatan saya, banyak yang pakai Desember atau buku Juni, jadi ramainya kuartal IV. Itu jadi kenapa alasan, IPO tidak akan sebanyak di kuartal IV dan semester I," kata Rachman saat berbincang dengan wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (6/9/2024).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan penurunan jumlah pipeline IPO disebabkan ada keputusan internal perusahaan untuk menunda.   

“Maupun yang berdasarkan evaluasi Bursa belum dapat memberikan persetujuan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/9/2024).  

Nyoman menambahkan semua proses evaluasi dilakukan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku dan tidak ada kaitannya dengan isu lain. 

Perincian Calon Emiten dalam Pipeline IPO BEI berdasarkan Sektornya:


• 3 Perusahaan dari sektor Basic Materials;

• 4 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;

• 6 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;

• 4 Perusahaan dari sektor Energy;

• 2 Perusahaan dari sektor Financials;

• 2 Perusahaan dari sektor Healthcare;

• 3 Perusahaan dari sektor Industrials;

• 2 Perusahaan dari sektor Infrastructures;

• 2 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate;

• 1 Perusahaan dari sektor Technology;

• 1 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper