Bisnis.com, JAKARTA - Badai Tropis Francine telah menghantam Teluk Meksiko dan mendorong perusahaan pengeboran minyak untuk mengevakuasi krunya dan menghentikan produksi minyak di lepas pantai.
Mengutip Bloomberg pada Selasa (10/9/2024), National Hurricane Center AS dalam peringatannya menyebut angin berkekuatan badai yang merusak dan mengancam jiwa bersama dengan hujan lebat dan gelombang badai setinggi 10 kaki (3 meter) diperkirakan terjadi ketika Francine mencapai Pantai Teluk AS pada Rabu besok.
Sistem yang terletak 435 mil (700 kilometer) selatan-barat daya Cameron, Louisiana, menghasilkan kecepatan angin hingga 65 mil per jam dari 50 mil per jam pada hari sebelumnya. Peringatan badai kini diberlakukan bagi masyarakat di sepanjang sebagian pantai Louisiana.
Chevron Corp., Exxon Mobil Corp. dan Shell Plc merupakan beberapa perusahaan yang mengambil tindakan seperti mengevakuasi pekerja dari instalasi yang rentan, menunda kegiatan pengeboran, dan menutup beberapa sumur.
Jalur badai ini akan bersinggungan dengan ladang minyak yang menghasilkan sekitar 125.000 barel minyak mentah dan 300 juta kaki kubik gas alam setiap hari, menurut perhitungan data pemerintah Bloomberg.
Dalam proyeksi jalurnya, Badai Francine kemungkinan akan menerjang sembilan platform pengeboran minyak utama, termasuk Enchilada, Cerveza, Perdido, dan Hoover. Meski demikian, badai tersebut mungkin tidak akan berdampak besar pada produksi energi secara keseluruhan, kata Chuck Watson, pemodel bencana di Enki Research, dalam sebuah postingan di media sosial.
Baca Juga
Sementara itu, Penjaga Pantai AS (Coast Guard) mengumumkan Kondisi Pelabuhan X Ray di Houston, Galveston dan pelabuhan-pelabuhan penting Texas lainnya. Kode ini merupakan sebuah peringatan bahwa cuaca buruk diperkirakan akan terjadi dalam waktu 48 jam.
Salah satu keuntungan dari Badai Francine saat bergerak ke darat adalah hal itu akan membawa air yang sangat dibutuhkan ke Sungai Mississippi yang kering, untuk sementara meningkatkan kekayaan pengirim barang sebelum kondisi kering kembali terjadi.
Francine akan menjadi badai ketiga yang melanda daratan AS pada 2024. Saat Francine mendekati garis pantai, dia dapat menghadapi angin silang, atau pergeseran angin, yang dapat melemahkannya.
Namun, badai tersebut saat ini diperkirakan akan mencapai daratan dengan kecepatan angin 100 mil per jam, yang akan menjadikannya badai Kategori 2 dalam skala lima langkah Saffir-Simpson.
Pusat badai tersebut melacak dua gangguan lain di tengah Samudera Atlantik yang berpotensi menjadi badai tropis. Keduanya berjarak ratusan mil atau lebih dari daerah berpenduduk.