Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat menuju level 7.731,00 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Selasa (10/9/2024). Seiring dengan menguatnya indeks, saham BBRI, BREN dan BMRI terpantau paling laris siang ini.
Data RTI Business menunjukkan IHSG menguat sebesar 0,37% atau 28,26 poin, mencapai 7.731,00 pada sesi I perdagangan. Rentang pergerakan IHSG berada di antara 7.723 hingga 7.764.
Total perdagangan saham mencapai 10,52 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp5,46 triliun dan frekuensi sebanyak 685.439 kali. Tercatat 307 saham menguat, 268 saham melemah, dan 215 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa tercatat mencapai Rp13.307 triliun.
Emiten big caps paling laris siang ini dipimpion oleh saham BBRI dengan nilai transaksi mencapai Rp422,5 miliar. Adapun, saham BBRI tercatat melemah 0,97% ke level Rp5.125 per lembar. Terlaris kedua ditempati saham BREN dengan nilai transaksi senilai Rp266 miliar. Saham milik Prajogo Pangestu tersebut terpantau menguat 5,12% ke posisi Rp11.300 per lembar.
Diposisi selanjutnya ada saham BMRI yang mencatatkan nilai transaksi Rp244,3 miliar. Adapun, saham BMRI terpantau menguat0,34% ke level Rp7.275 per lembar.
Sementara itu, saham ADRO milik Garibaldi Thohir terpantau naik 0,29% menjadi Rp3.500 per lembar, sedangkan saham konglomerasi Grup Astra (ASII) terpantau stagnan diposisi Rp5.025 per saham.
Baca Juga
Dalam jajaran saham top losers, SMIL memimpin dengan penurunan 13,57% ke posisi Rp242 per saham, sementara saham yang melonjak tinggi dan masuk daftar top gainers di antaranya adalah HDFA dengan kenaikan 28,70% ke Rp148 per saham.
Sebelumnya, analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 7.600 – 7.800 pada hari ini. Secara teknikal, IHSG terlihat kembali melakukan koreksi disertai dengan volume untuk menguji support garis MA5.
Meski berpeluang melakukan koreksi teknikal, namun selama di atas support garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan membuat Higher High (HH) level.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.