Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: DSSA di Dua Panas Bumi hingga Bank Hitung Peluang Teknologi AI

Grup Sinar Mas (DSSA) garap dua blok panas bumi hingga Kalangan perbankan menghitung peluang dari penerapan teknologi kecerdasan buatan.
Ilustrasi petugas melakukan pengecekan pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Anak usaha Grup Sinarmas bakal mengelola dua blok panas bumi. /Dok. PLN
Ilustrasi petugas melakukan pengecekan pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Anak usaha Grup Sinarmas bakal mengelola dua blok panas bumi. /Dok. PLN

Bisnis.com, JAKARTA — PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) memperluas jangkauan di bisnis setrum panas bumi. Grup Sinar Mas itu semakin dekat dengan dua blok panas bumi hasil goverment drilling di Jawa Barat & Nusa Tenggara Timur (NTT).

Melalui anak usahanya, PT Daya Anugerah Sejati Utama, DSSA mengikuti serangkaian lelang untuk wilayah kerja panas bumi (WKP) Cisolok, Jawa Barat dan WKP Nage di NTT.

Untuk Blok Cisolok, Daya Anugerah berhadapan dengan PT Ormat Geothermal Indonesia. Emiten keluarga Widjaja itu disebutkan menang untuk lelang blok panas bumi ini.

“Yang menang PT Daya Anugerah Sejati Utama. Yang pasti besaran komitmen eksplorasinya mereka lebih besar,” kata Direktur Teknik Ormat Technologies Indonesia Remi Harimanda saat dikonfirmasi, belum lama ini.

Artikel tentang aksi korporasi anak usaha Sinar Mas menjadi salah satu berita pilihan BisnisIndonesia.id hari ini, Selasa (10/9/2024). Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id. Berikut ulasannya:

 

Membaca Prospek Pasar Hunian Vertikal di Pemerintahan Prabowo–Gibran

Pasar residensial vertikal diproyeksikan akan kembali menggeliat seiring rencana program Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang akan membangun 1 juta unit hunian vertikal di perkotaan setiap tahunnya.

Untuk diketahui, Pemerintahan Prabowo–Gibran akan membangun 3 juta unit rumah setiap tahunnya yang terdiri 1 juta unit rumah di perkotaan dan 2 juta unit rumah di perdesaan.

Di perkotaan, pemerintahan Prabowo–Gibran akan bekerja sama dengan stasiun kereta api untuk dibangun menjadi kawasan hunian mengusung konsep transit oriented development (TOD). Selain itu, juga akan membangun hunian vertikal di lahan milik pemerintah daerah dengan konsep mixed used.

CEO PT Leads Property Services Indonesia Hendra Hartono mengatakan rencana program pemerintahan baru mendatang yang membangun 1 juta unit hunian vertikal di perkotaan akan mendorong pasar apartemen di Indonesia. Pasalnya, saat ini kondisi apartemen di Indonesia tengah mengalami permintaan stagnan di tengah kelebihan pasok ruang.

 

Rekor IHSG Tak Dibarengi dengan Nilai Transaksi

Indeks harga saham gabungan/IHSG terus-terusan mencetak rekor baru sejak Agustus dan melanjutkan trennya pada bulan ini. Meski begitu, peningkatan indeks komposit tidak berbarengan dengan rata-rata nilai transaksi harian atau RNTH

Pekan lalu, IHSG mencapai level tertinggi di 7.721 dari rekor sebelumnya 7.694 dengan kapitalisasi pasar naik 0,78% menuju Rp13.217 triliun. Sementara kemarin, Senin (9/9/2024) ditutup turun 7.702.

Sementara itu, RNTH turun 70,18% pada pekan lalu. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat saat ini rata-ratanya telah mencapai Rp12,6 triliun.

Oleh karena itu, BEI meyakini IHSG yang menembus rekor (all time high) beberapa kali membuat RNTH juga ikut terangkat.

 

Tangan Grup Sinar Mas (DSSA) di Blok Panas Bumi Cisolok & Nage

DSSA menyiapkan belanja modal US$350 juta atau setara Rp5,59 triliun (kurs jisdor Rp15.995) sepanjang 2024. Sebagian besar belanja modal itu bakal diarahkan untuk infrastruktur multimedia.

Sepanjang 2024, DSSA masih mengandalkan lini bisnis pertambangan batu bara. Sisanya adalah penyedia tenaga listrik dan uap, perdagangan pupuk dan bahan kimia, serta bisnis teknologi.

Kiwoom Sekuritas Indonesia menilai saham DSSA masih menarik untuk disimak kendati saat ini relatif sudah terlalu mahal atau overvalued.

“Tapi kadang meskipun valuasi over selama perspektif investor terkait outlook-nya bagus maka tetap menarik untuk dikoleksi,” kata Head Riset Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas saat dihubungi, Senin (9/9/2024).

 

Berburu Investor Penghiliran Batu Bara

Pemerintah terus berupaya mendorong penghiliran batu bara sebagai salah satu strategi agar produksi emas hitam itu yang melimpah ruah di dalam negeri tetap bisa dimanfaatkan dengan optimal pada masa transisi energi.

Kendati pelaku usaha dinilai masih bimbang melakukan penghiliran sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 3 tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, pemerintah enggan berputus asa.

Berbagai cara dilakukan, termasuk dengan menawarkan langsung proyek penghiliran batu bara kepada investor, selain menyiapkan insentif sebagai pemanis untuk memacu penghiliran di dalam negeri.

Mundurnya Air Products & Chemical Inc. dari proyek gasifikasi batu bara menjadi produk gas atau dimethyl ether (DME) yang akan digarap PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) bersama PT Pertamina (Persero) dan proyek gasifikasi batu bara menjadi metanol bersama anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), PT Kaltim Prima Coal (KPC), juga tidak lantas membuat pemerintah menyerah.

 

Bank Hitung Peluang dari Teknologi AI

Kalangan perbankan menghitung peluang penerapan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sebagai jalan untuk menjalankan bisnis secara efisien hingga mengerek pendapatan baik bagi perbankan maupun untuk financial technology (fintech).

Mewakili kalangan bank, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya melaporkan bahwa perseroan telah mengoptimalkan pemanfaatan big data dan AI dalam mempermudah proses bisnis. Menurutnya, solusi tersebut telah diterapkan pada pelayanan nasabah, seperti pengajuan kredit konsumsi, yakni kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor. Kemudian, teknologi tersebut digunakan dalam basis data, dan pengenalan wajah.

“Bahkan, kalau customer ada biometrik, maka buka akun BCA itu pakai AI semua,” ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja usai agenda Banking AI Day, Senin (9/9/2024).

Menurutnya, AI mempermudah bisnis perbankan. Dia pun mengakui bahwa layanan perbankan tak akan bisa dipisahkan dari AI. Oleh karena itu, menciptakan peluang sumber pendapatan berbasis komisi atau fee-based income.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper