Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Geothermal (PGEO) Kejar Commisioning PLTP Lumut Balai Desember 2024

Pertamina Geothermal (PGEO) tengah mengejar commisioning proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 pada Desember tahun ini.
PT Pertamina Geothermal Energy Energy Tbk. (PGEO) melakukan groundbreaking proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 yang pada Selasa (19/12/2023) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, menandai dimulainya proyek berkapasitas 55 MW tersebut. Bisnis-Emanuel B. Caesario.
PT Pertamina Geothermal Energy Energy Tbk. (PGEO) melakukan groundbreaking proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 yang pada Selasa (19/12/2023) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, menandai dimulainya proyek berkapasitas 55 MW tersebut. Bisnis-Emanuel B. Caesario.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) tengah mengejar commisioning proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 pada Desember tahun ini.

Direktur Utama PGEO Julfi Hadi mengatakan perseroan bakal mendapat tambahan kapasitas setrum dari proyek ekspansi ini sebesar 55 megawatt (MW) nantinya.

“Lumut Balai commisioning Desember tahun ini kita kejar, kita lagi upayakan dengan musim hujan segala macam bisa commisioning Desember,” kata Julfi saat ditemui di Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Adapun, PGEO telah menyepakati tarif kontrak jual beli listrik atau power purchase agreement (PPA) dengan PT PLN (Persero) di level US$7,53 sen per kilowatt (kWh) untuk proyek tersebut. Kesepakatan itu telah diteken kedua perusahaan sejak 2011 lalu.

Menurut dia, proyek ekspansi PLTP Lumut Balai 2 itu telah berjalan sesuai dengan lini waktu yang telah ditetapkan perseroan untuk mengejar target 1 gigawatt (GW) dalam kurun 2 tahun ini.

“Mudah-mudahan tahun ini mulai dengan Lumut Balai Unit-2,” kata dia.

Program 1 GW itu berkaitan dengan identifikasi PGE soal potensi tambahan kapasitas 340 megawatt (MW) daya setrum potensial yang bisa dikembangkan untuk diutilisasi ke dalam kapasitas terpasang saat ini 672 MW.

Beberapa potensi tambahan daya itu berasal dari lapangan panas bumi milik PGEO, di antaranya Lumut Balai (40 MW), Lumut Balai Unit 2 (55 MW) Hululais Unit 1 dan 2 (110 MW), Hululais Binary Unit (60 MW), Ulubelu (40 MW), Lahendong (35 MW).

Adapun, PLTP Lumut Balai Unit 1 dan 2 menelan investasi sekitar US$700 juta atau setara dengan Rp10,5 triliun. Proyek PLTP Lumut Balai Unit-2 mendapat pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) senilai 26.966 yen atau US$188.618 (sekitar Rp2,83 triliun).

Pinjaman lunak itu menjadi tindaklanjut dari perjanjian kerja sama engineering, procurement, construction, and commissioning (EPCC) untuk konstruksi sistem pengumpulan dan reinjeksi fluida dan PLTP Lumut Balai Unit 2 di Sumatra Selatan dengan konsorsium Mitsubishi Corporation, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan SEPCO III Electric Power Construction Co. Ltd saat acara B20 Indonesia Net Zero Summit 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Jumat (11/11/2022) lalu.

Kapasitas 55 MW yang dihasilkan dari Unit 2 akan menambah total kapasitas terpasang PGEO, setelah sebelumnya kapasitas 55 MW dihasilkan dari proyek PLTP Lumut Balai Unit 1 yang mulai beroperasi pada 2019.

PGEO saat ini mengelola 13 wilayah kerja panas bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang sebesar lebih dari 1,8 GW. Sebanyak 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGEO dan 1.205 MW dikelola dengan skenario kontrak operasi bersama.

Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGEO berkontribusi sebesar 82% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.

__________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper