Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laju Saham Emiten Grup Panin di Tengah Kabar Akuisisi

Emiten Grup Panin mencatatkan penguatan harga saham di tengah kabar merger dan akuisisi yang berhubungan dengan PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII).
Nasabah melakukan transaksi menggunakan ATM di kantor cabang Bank Panin di Jakarta, Senin (30/5/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Nasabah melakukan transaksi menggunakan ATM di kantor cabang Bank Panin di Jakarta, Senin (30/5/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Sederet emiten yang masuk ke dalam Grup Panin mencatatkan penguatan harga saham di tengah kabar merger dan akuisisi yang berhubungan dengan PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII).

Berdasarkan data RTI Business, harga saham PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) atau Bank Panin mencatatkan penguatan 5,36% pada perdagangan kemarin, Senin (2/9/2024) ke level Rp1.475. Harga saham PNBN bahkan sempat naik 10,61% pada perdagangan pekan lalu (29/8/2024). Hingga perdagangan hari ini, saham PNBN naik 16,12% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).

Dua emiten Grup Panin yang juga menjadi jagoan Lo Kheng Hong, yakni PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) dan PT Panin Financial Tbk. (PNLF) pun mencatatkan penguatan harga saham pada perdagangan kemarin. Harga saham CFIN naik 0,47% dan harga saham PNLF naik 3,88%.

Sementara, PT Paninvest Tbk. (PNIN) mencatatkan penguatan harga saham 2,58% pada perdagangan kemarin.

Laju saham emiten Grup Panin itu bergeliat di tengah kabar merger dan akuisisi. Beredar berita bahwa Bank Maybank Indonesia menargetkan lini bisnis Grup Panin untuk diakuisisi selain Asuransi JMA Syariah.

Dikabarkan bahwa Bank Panin menjadi salah satu target Maybank. Tak hanya itu, Maybank juga diberitakan juga membidik Panin Financial (PNLF) sebagai target akuisisi.

Sementara, dalam keterbukaan informasi yang disampaikan pada Senin (2/9/2024), Direksi Bank Panin menyampaikan bahwa pemberitaan terkait merger dan akuisisi tersebut bukan berasal dari Bank Panin. "Sehingga, kami tidak mengetahui kebenaran berita yang dimaksudkan di dalam pemberitaan tersebut," tulis manajemen Bank Panin.

Perseroan juga menyampaikan hingga tanggapan tersebut disampaikan, tidak terdapat informasi, fakta, dan/atau kejadian penting lainnya yang dapat mempengaruhi secara material kelangsungan kegiatan usaha dan harga saham PNBN yang belum diungkapkan kepada BEI.

Sebelumnya, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan harga saham emiten Grup Panin memang terangkat oleh kabar aksi korporasinya. "Terdorong oleh isu akan diakuisisi," ujarnya.

Sebelum kabar dengan BNII beredar, muncul pula kabar akuisisi PNBN oleh Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) dan MUFG. Sementara MUFG dinilai sebagai kandidat terkuat dalam persaingan menjadi pengendali saham Bank Panin.

Sementara, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan secara fundamental, prospek saham Grup Panin kurang meyakinkan. "Kinerja keuangan kurang moncer. Dari likuiditas juga kurang begitu memadai," ujarnya.

Berdasarkan laporan keuangannya, sejumlah emiten Grup Panin membukukan kinerja penurunan labanya. Bank Panin mencatatkan kinerja laba yang ambrol 34,97% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp1,36 triliun pada kuartal II/2024. Pendapatan bunga bersih bank pun turun 6,55% yoy menjadi Rp4,44 triliun.

CFIN membukukan laba bersih Rp128,2 miliar pada kuartal II/2024, turun 80,22% secara tahunan (year on year/yoy). Hal ini seiring pendapatan CFIN yang turun 33,89% yoy.

PNLF juga mencatatkan penurunan laba 30,59% yoy menjadi Rp1,64 triliun pada kuartal II/2024. Sementara pendapatan PNLF turun 13,74% yoy menjadi Rp6,62 triliun.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper