Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sesi I Naik Tembus 7.704, Saham BUMN Karya WIKA, PTPP & ADHI Terbang Tinggi

IHSG naik menuju level 7.704,01 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Senin (2/9/2024). Saham BUMN Karya WIKA, PTPP dan ADHI terpnatu melesat siang ini.
IHSG naik menuju level 7.704,01 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Senin (2/9/2024). Saham BUMN Karya WIKA, PTPP dan ADHI terpnatu melesat siang ini. Bisnis/Himawan L Nugraha
IHSG naik menuju level 7.704,01 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Senin (2/9/2024). Saham BUMN Karya WIKA, PTPP dan ADHI terpnatu melesat siang ini. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik menuju level 7.704,01 pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Senin (2/9/2024). Seiring dengan menguatnya indeks, saham BUMN Karya WIKA, PTPP hingga ADHI terpantau melesat siang siang.

Data RTI Business menunjukkan IHSG menguat sebesar 0,43% atau 33,28 poin, mencapai 7.704,01 pada sesi I perdagangan. Rentang pergerakan IHSG berada di antara 7.726 hingga 7.669.

Total perdagangan saham mencapai 9,954 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp6,07 triliun dan frekuensi sebanyak 762.513 kali. Tercatat 344 saham menguat, 229 saham melemah, dan 213 saham stagnan. Kapitalisasi pasar mencapai Rp13.176 triliun.

Saham-saham BUMN karya terpantau kompak menguat siang ini, ada WIKA yang terpantau melesat 20% atau 78 poin ke level Rp468 per lembar. Selanjutnya ada PTPP yang menguat 12,33% atau 56 poin ke level Rp510 per saham. Tak ketinggalan ada ADHI yang terapresiasi 9,87% atau 30 poin ke level Rp334 per lembar.

Emiten big caps lainnya yang menguat ada BBRI dengan kenaikan 0,97% ke lebel Rp5.200 per saham. Kemudian ada ASII yang menguat 1,47% ke posisi Rp5.175 per lembar.

Sementara itu, saham BREN milik Prajogo Pangestu terpantau turun 0,23% menjadi Rp10.725 per lembar, sedangkan saham  Bank BCA (BBCA) terkoreksi 0,73% ke posisi Rp10.250 per saham.

Dalam jajaran saham top losers, GULA memimpin dengan penurunan 20,00% ke posisi Rp600 per saham, sementara saham yang melonjak tinggi dan masuk daftar top gainers di antaranya adalah LUCK dengan kenaikan 25,40% ke Rp79 per saham.

Sebelumnya, IHSG diproyeksikan akan bergerak terbatas pada bulan September ini. Analis memandang salah satu katalis akan datang dari harapan pemangkasan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta memperkirakan IHSG akan bergerak terbatas pada bulan September, dengan rentang pergerakan pada 7.558-7.786.

"Pergerakan IHSG untuk September limited upside, dengan rentang 7.558-7.786," kata Nafan, Sabtu (31/8/2024).

Dia melanjutkan pasar akan mencermati beberapa katalis, seperti pemilihan presiden AS dengan Donald Trump yang fokus pada pemotongan pajak dan trade protectionism. Sementara itu, rivalnya, Kamala Harris diperkirakan akan membawa lebih sedikit ketidakpastian terhadap ekonomi global dibanding Trump.

Nafan juga menuturkan saat ini pemotongan suku bunga Fed pada September masih menjadi opsi bagi the Fed, yang akan bergantung pada laporan tenaga kerja AS untuk bulan Agustus yang akan dirilis pada September ini.

Selain itu, lanjut Nafan, berbagai bank sentral juga akan mengimplementasikan pemotongan suku bunga di semester II/2024 ketika inflasi mengalami penurunan. Nafan memperkirakan Bank Sentral Eropa dan Bank of England juga akan memangkas suku bunga mereka pada September ini.

Dari sisi domestik, Nafan melihat inflasi Indonesia masih terkendali dan intervensi moneter Bank Indonesia (BI) akan dilakukan untuk menstabilkan rupiah. Sebagaimana diketahui, BI mempertahankan suku bunga pada RDG Agustus, dan kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak risiko global.

"Kami melihat kemungkinan penurunan suku bunga BI paling cepat pada kuartal ke IV/2024, dengan asumsi pemotongan suku bunga Fed pada bulan September dan rupiah yang lebih stabil," ucapnya.

Selain itu, Nafan juga menuturkan IHSG juga akan dipengaruhi oleh data-data ekonomi mulai dari data PMI hingga US nonfarm payrolls.

Dengan sentimen-sentimen tersebut, Mirae Asset Sekuritas memiliki beberapa top picks, terutama untuk sektor defensif. Saham-saham top picks tersebut seperti ASII, TLKM, BMRI, dan BBCA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper