Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) Mulianto memastikan perseroan bakal membagikan dividen interim untuk tahun ini, selain dividen final nantinya.
Mulianto mengatakan komitmen pembagian dividen interim dan dividen final menjadi strategi perusahaan untuk memberi nilai tambah bagi investor atau pemegang saham.
“Untuk dividen interim itu akan kita berikan,” kata Mulianto saat Public Expose daring, Rabu (28/8/2024).
Kendati demikian, Mulianto mengatakan, perseroan belum bisa menjabarkan lebih terperinci ihwal proyeksi rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio (DPR) saat ini.
Dia beralasan perseroan masih melakukan sejumlah kajian untuk rencana ekspansi dan hitung-hitungan lainnya untuk perkembangan bisnis perusahaan.
Selain itu, kata dia, rencana pembagian dividen mesti melewati tahapan persetujuan dengan dewan komisaris.
Baca Juga
“Tapi untuk kisi-kisi berapanya ini perlu lewat proses persetujuan-persetujuan sampai ke dewan komisaris,” kata dia.
Seperti diketahui, emiten produsen batu bara itu konsisten membagikan dividen interim kepada pemegang sahamnya.
Misalkan, untuk periode 2008 sampai dengan 2023, ITMG selalu membagikan dividen interim pada rentang September hingga Desember setiap tahunnya.
Lewat riset yang dipublikasikan awal Agustus 2024, Ciptadana Sekuritas Asia baru saja mengerek peringkat rekomendasi dan target harga saham ITMG.
Secara terperinci, Ciptadana menaikkan peringkat saham ITMG menjadi beli. Target harga direvisi naik dari Rp25.800 menjadi Rp30.000.
“Kami masih menyukai saham ITMG karena proyeksi dividend yield sebesar 11,2% pada 2025,” tulis Analis Ciptadana Sekuritas Asia Thomas Radityo dikutip, Selasa (27/8/2024).
Sementara itu, konsensus analis yang dihimpun Bloomberg menunjukkan proyeksi rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio/DPR) Indo Tambangraya Megah sebesar 66,77% pada 2024. Artinya, posisi itu lebih besar dari 39,83% untuk periode 2023.
Adapun, estimasi DPR Indo Tambangraya Megah sebesar 69,47% pada 2025. Untuk diketahui, ITMG membukukan pendapatan US$1,04 miliar pada semester I/2024.
Pendapatan ini turun 19,22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$1,29 miliar. Dalam keterangan resminya, ITMG menyampaikan volume penjualan mencapai 10,8 juta ton atau naik 9% year-on-year.
Di sisi lain, harga jual rata-rata batu bara (average selling price/ASP) turun 27% year-on-year sejalan dengan normalisasi harga batu bara. Penurunan harga jual batu bara ini menjadi penyebab penurunan pendapatan ITMG sepanjang semester I/2024.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.