Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ungkap Kisi-kisi Dividen, Intip Rekomendasi Analis untuk Saham TLKM

PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) membeberkan rencana tebaran dividen untuk tahun buku 2024 dengan rasio 70%-80% dari laba bersih. Bagaimana prospek sahamnya?
Ana Noviani, Fahmi Ahmad Burhan
Selasa, 27 Agustus 2024 | 10:15
Seorang investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Seorang investor mengamati pergerakan harga saham di Jakarta, Rabu (21/8/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) membeberkan rencana tebaran dividen untuk tahun buku 2024, yakni mencapai rasio 70%-80% dari laba bersih. Bagaimana prospek sahamnya ke depan?

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi mengatakan perseroan selalu mengacu kepada guidence dalam menebar dividen.

"Berkisar 70%-80% dari laba bersih, dengan fokus menaikan dividend per share," ujarnya dalam acara Pubex Live 2024 pada Senin (26/8/2024).

Menurutnya, dalam menebar dividen, perseroan juga mempertimbangkan kebutuhan ekspansi, investasi, kinerja keuangan, serta aspirasi dari pemegang saham.

Adapun jika dilihat selama 10 tahun ke belakang, Telkom menjadi salah satu perusahaan yang tidak pernah absen membagikan dividen. Selain itu, dividend payout ratio TLKM juga tidak pernah kurang dari 60%.

Emiten pelat merah ini telah menebar dividen untuk tahun buku 2023 mencapai 72% dari laba bersihnya atau sejumlah Rp17,68 triliun kepada pemegang saham. Dividen yang ditebar itu setara dengan Rp178,5 per saham. 

Hingga pukul 10.00 WIB pada Selasa (27/8/2024), saham TLKM melemah 0,34% ke level Rp2.970 per saham. Sepanjang tahun berjalan 2024, TLKM melemah 24,81%. 

Di kalangan analis, mayoritas analis yang mengulas saham TLKM memberikan pandangan yang positif. Berdasarkan konsensus Bloomberg, 36 dari 39 analis memberikan rekomendasi beli dan 3 analis menyarankan hold untuk saham TLKM. 

Target harga saham TLKM dalam 12 bulan ke depan berdasarkan konsensus analis Bloomberg ada di posisi Rp3.932 per saham. 

Terbaru, analis UOB KayHIan Paula Ruth merekomendasikan beli untuk TLKM dengan target harga Rp4.200 per saham. Peringkat beli juga disematkan oleh analis Sucor Sekuritas Paulus Jimmy dan analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis dengan target harga masing-masing Rp3.600 dan Rp4.250 per saham. 

Di sisi lain, analis Macquarie Indra Cahya menyarankan netral terhadap TLKM dengan target harga Rp3.300 per saham. Sementara itu, peringkat hold diberikan oleh analis CGS International Bob Setiadi terhadap TLKM dengan target harga Rp3.200 per saham. 

Dalam risetnya, analis MNC Sekuritas Vita mempertahankan rekomendasi beli untuk TLKM tetapi menurunkan target harga menjadi Rp3.500 per saham dari Rp4.010 per saham.

Target harga itu merefleksikan proyeksi EV/EBITDA 5,0 kali pada 2024 dan 4,9 kali pada 2025.

“Target harga kami merefleksikan performa TLKM yang relatif lemah, khususnya di segmen IndiHome, yang pada awalnya kami perkirakan menjadi salah satu kunci pertumbuhan di tengah eksekusi FMC [fixed mobile convergence],” tulisnya dalam riset, dikutip Selasa (27/8/2024). 

--------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper