Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Elnusa Tbk. (ELSA) Bachtiar Soeria Atmadja memberi kisi-kisi ihwal kemungkinan rasio tebaran dividen atau dividend payout ratio untuk tahun buku 2024.
Bachtiar menegaskan secara nominal pembagian dividen untuk tahun buku 2024 bakal lebih besar, kendati secara historis payout ratio ELSA cenderung fluktuatif beberapa tahun terakhir.
Pada 2024, lanjutnya, laba ELSA diproyeksi lebih tinggi dari pencapaian tahun buku sebelumnya yang menyentuh di level Rp503 miliar. Dari situ, dividend payout ratio ELSA untuk tahun buku 2023 dipatok sebesar 40% sehingga nilai dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham mencapai Rp201 miliar.
“Kami lihat tahun sebelumnya [2022] dividend payout ratio yang sudah kami berikan sekitar 50% dari laba bersih, dan tahun ini 40% turun sedikit, tapi secara nominal itu jauh lebih tinggi earning per shares-nya,” kata Bachtiar saat konferensi pers Pubex Live 2024, Selasa (27/8/2024).
Bachtiar optimis capaian laba bersih tahun ini bakal lebih tinggi ketimbangkan tahun lalu lantaran pertumbuhan pendapatan dari lini bisnis ELSA. Malahan, dia menargetkan, laba bersih perseroan bisa tembus Rp1 triliun pada tahun depan.
“Kami harapkan didukung dengan rencana realisasi capex pada semester II ini untuk meningkatkan pertumbuhan revenue dari kapabilitas aset yang baru,” imbuhnya.
Baca Juga
Elnusa menutup paruh pertama 2024 dengan mencatat laba bersih Rp443 miliar, atau tumbuh 77% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan usaha ELSA juga tumbuh 8% pada semester pertama tahun ini ke level Rp6,3 triliun.
Sebelumnya, Analis Sinarmas Sekuritas Inav Haria Chandra mengatakan target laba bersih Rp1 triliun tahun depan mesti ditopang dengan capaian net profit margin (NPM) sekitar 7,5% sampai dengan 8%.
“Ini artinya masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan, khususnya dari sisi keuntungan, karena NPM yang terakhir masih berkisar 6%,” tulis Inav dalam risetnya, dikutip Rabu (14/8/2024).
-------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.