Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Elnusa Tbk. (ELSA) Bachtiar Soeria Atmadja mengatakan sebagian besar belanja modal (capital expenditure/capex) pada paruh kedua tahun ini bakal diarahkan untuk segmen bisnis jasa penunjang hulu minyak dan gas (migas).
Seperti diketahui, emiten Grup Pertamina itu baru menghabiskan capex sekitar Rp188 miliar sepanjang paruh pertama 2024 dari alokasi keseluruhan tahun ini sebesar Rp526 miliar.
“Rencana [capex] semester II masih akan kami alokasikan mayoritas di segmen jasa hulu migas,” kata Direktur Utama ELSA Bachtiar saat Pubex Live 2024, Selasa (27/8/2024).
ELSA berencana untuk melakukan pengadaan workover rigs, downhole equipment (CO-log), cementing, unit CTU, lab cementing, U-Sit & E-cutter untuk semester II/2024 dari segmen hulu.
Sementara itu, ELSA bakal ikut melakukan pengadaan fuel tank vehicles & terminal LPG Kolaka di Sulawesi dari sisi bisnis distribusi dan jasa logistik. Untuk segmen bisnis jasa pendukung lainnya, ELSA berencana melakukan pengadaan untuk general warehouse di anak usaha mereka, PT Sigma Cipta Utama.
Sementara itu, Bachtiar mengatakan, realisasi capex sepanjang semester I/2024 tersebut turut didominasi untuk pengadaan di sisi jasa hulu migas. Dia berharap sisa anggaran belanja modal bisa diesekusi untuk paruh kedua tahun ini.
“Target capex pada 2024 sebesar Rp562 miliar dengan porsi alokasi di segmen hulu migas sampai semester I/2024, realisasinya Rp188 miliar atau mencapai 36% dari target,” katanya.
ELSA mengalokasikan belanja modal semester I untuk sejumlah kebutuhan antara lain, segmen bisnis upstream yakni untuk pengadaan Geophone & Promax GRS, HWU Drilling OFS, Mobile Welltest & Wireline Cable.
Di segmen bisnis logistik dan distribusi energi, ELSA mengalokasikan capex untuk fuel tank vehicles dan fuel terminal Labuan Bajo. Kemudian, di segmen bisnis support digunakan untuk dredging barge ETSA, HW-PUDC SCUPND & docking AWB ASLO.
Adapun, Elnusa menutup paruh pertama 2024 dengan mencatat laba bersih Rp443 miliar, atau tumbuh 77% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Perusahaan juga mampu mencatatkan pendapatan usaha tumbuh 8% pada semester pertama tahun ini ke level Rp6,3 triliun.
Pendapatan usaha konsolidasi itu disumbang dari segmen distribusi dan logistik energi sebesar 50%, jasa hulu migas 41%, dan jasa penunjang 9%. Selama periode itu, kontribusi jasa hulu migas naik signifikan 9% dari porsi tahun lalu di angka 32%.
Bachtiar menuturkan perseroan tengah mengejar sejumlah kontrak tahun jamak atau multiyears yang strategis di sisi jasa hulu migas untuk memberikan kontribusi yang signifikan pada pendapatan 1 sampai dengan 2 tahun mendatang.
Dia menargetkan laba bersih ELSA bisa menyentuh di level Rp1 triliun dalam kurun waktu itu.
“Terhadap potensi bisnis dari kontrak-kontrak di upstream services hingga akhir tahun ini maupun tahun depan, saya cukup optimis masih sangat bagus,” tuturnya.