Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menjalin kerja sama dengan Nippon Export and Investment Insurance (NEXI), perusahaan asuransi milik pemerintah Jepang.
Kerja sama ini ditandai dengan penandataganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk jaminan asuransi pendanaan sejumlah proyek PGEO.
Penandatanganan ini dilakukan di Grha Pertamina pada 20 Agustus 2024 oleh Direktur Utama PGE Julfi Hadi dan Senior Managing Executive Officer NEXI Kazuki Hondo.
“Integrasi asuransi bisnis dan fasilitas kredit dari NEXI memberikan perlindungan sehingga kami dapat memperoleh pembiayaan dengan persyaratan yang lebih ringan,” kata Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Emma Sri Martini lewat siaran pers, dikutip Kamis (22/8/2024).
Melalui Nota Kesepahaman ini, PGE dan NEXI berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dalam mendukung pengembangan proyek-proyek energi panas bumi di Indonesia melalui penggunaan layanan asuransi pinjaman dari NEXI.
Salah satu peluang yang disoroti dalam kesepakatan tersebut adalah jaminan asuransi pembiayaan untuk proyek Lahendong 7 & 8.
Baca Juga
Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan antara Indonesia dan Jepang, serta membuka peluang investasi baru di sektor energi terbarukan di bawah payung Asia Zero Emissions Community (AZEC).
Peluang investasi ini termasuk dalam hal penerapan teknologi panas bumi Jepang yang dapat mengoptimalisasi produksi energi panas bumi di Indonesia.
Emma mengatakan kerja sama ini menjadi penting untuk mengurangi risiko pendanaan dalam sejumlah proyek skala besar Pertamina.
“Mengeksplorasi manfaat asuransi pinjaman adalah hal penting bagi Pertamina guna mengurangi risiko pendanaan dalam proyek-proyek energi berskala besar,” kata dia.
Direktur Utama PGEO Julfi Hadi berharap kerja sama itu dapat mengakselerasi investasi panas bumi yang dikerjakan oleh Pertamina saat ini.
“Dengan memanfaatkan solusi asuransi pinjaman NEXI untuk proyek-proyek dekarbonisasi, PGE mendorong inovasi dalam pengembangan energi panas bumi sekaligus mendukung visi dekarbonisasi dari Asia Zero Emissions Community [AZEC],” tuturnya.
PGE saat ini mengelola 15 Wilayah Kerja Panas bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877,5 MW, terbagi 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama dan 672,5 MW yang dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE, dengan target penambahan kapasitas menjadi 1 GW dalam dua tahun ke depan.
Melalui berbagai kerja sama strategis, PGE secara aktif berkontribusi dalam mewujudkan masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, sejalan dengan komitmennya sebagai perusahaan energi hijau kelas dunia.