Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Medco Energi (MEDC) Buka Peluang Akuisisi, Tiga Wilayah jadi Incaran

Medco Energi tetap membuka peluang akusisi, khususnya di tiga wilayah yang menjadi fokus perusahaan minyak dan gas itu.
Ekspansi proyek migas PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC)./medcoenergi.com
Ekspansi proyek migas PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC)./medcoenergi.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten migas milik Keluarga Panigoro, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) terus membuka peluang akuisisi blok pertambangan baru di sejumlah wilayah potensial. Mulai dari Indonesia, Asia Tenggara, hingga Timur Tengah.

Direktur & Chief Operating Officer MEDC Ronald Gunawan menuturkan tiga wilayah tersebut merupakan lokasi favorit yang menjadi fokus perseroan. Alasannya, wilayah-wilayah ini memiliki kondisi yang cukup stabil dengan regulasi yang familier.

“Negara-negara di area tersebut adalah negara yang stabil, di mana regulasinya kami familier dan kami merasa sudah punya pengalaman beroperasi di wilayah tersebut,” ujarnya dalam Pubex Live 2024 yang digelar secara daring, Senin (26/8/2024).

Sebagai informasi, pada akhir tahun lalu, MEDC telah merampungkan akuisisi 20% kepemilikan dua exploration and production sharing agreements (EPSA) OQ exploration & production LLC (OQEP) di Kesultanan Oman, Timur Tengah.

Secara terperinci, Medco Energi mengakuisisi 20% kepemilikan atas EPSA produksi Blok 60 dan 20% kepemilikan atas EPSA eksplorasi Blok 48. Keduanya berlokasi di darat, tepatnya di bagian barat Oman dekat perbatasan Arab Saudi. 

Blok 60 mencakup area seluas 1.485 kilometer persergi dan memproduksi 63 mboepd dari lapangan minyak Bisat dan lapangan gas Abu Butabul. Kontrak EPSA akan berakhir pada 2048.

Sementara itu, Blok 48 yang lokasinya cukup berdekatan, mencakup area seluas 2.995 kilometer persegi dan memiliki potensi minyak dan gas yang diklaim cukup signifikan.

Di sisi lain, Ronald mengatakan bahwa selain akuisisi, perseroan juga melakukan pengembangan dengan pertumbuhan secara organik. Salah satu proyek yang tengah dikembangkan MEDC, salah satunya West Belut di Natuna yang akan beroperasi pada akhir 2024.

“Kemudian ada proyek Terubuk yang akan beroperasi pada kuartal I/2025 dan juga Forel [yang menghasilkan] 10.000 barel per hari akan beroperasi akhir tahun ini,” pungkasnya.

Ronald menambahkan MEDC turut melakukan pengembangan koridor di Senoro bagian selatan, Bangkanai, Kalimantan Tengah, serta pengembangan di Oman. Seluruh langkah ini akan menambah cadangan minyak MEDC untuk jangka pendek hingga menengah.

Hingga semester I/2024, MEDC telah mengucurkan belanja modal US$188 juta untuk lini bisnis minyak dan gas, serta ketenagalistrikan. Perinciannya, belanja modal minyak dan gas MEDC mencapai US$152 juta, sedangkan ketenagalistrikan US$36 juta.

 

---------------------------

 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper