Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham-Saham Konglomerat Penopang IHSG saat Pecah Rekor ATH Pekan Ini

Sejumlah saham konglomerat seperti BREN, AMMN, MSIN terpantau masuk daftar 10 saham utama penopang IHSG sepanjang pekan ini periode 19 hingga 23 Agustus 2024.
Sejumlah saham milik konglomerat seperti BREN, AMMN, MSIN terpantau masuk daftar 10 saham utama penopang IHSG sepanjang pekan ini periode 19 hingga 23 Agustus 2024.Bisnis/Himawan L Nugraha
Sejumlah saham milik konglomerat seperti BREN, AMMN, MSIN terpantau masuk daftar 10 saham utama penopang IHSG sepanjang pekan ini periode 19 hingga 23 Agustus 2024.Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham konglomerat seperti BREN, AMMN hingga MSIN terpantau masuk daftar 10 saham utama yang menjadi top leaders atau penggerak IHSG sepanjang pekan ini periode 19 hingga 23 Agustus 2024.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham perbankan pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi motor utama penguatan indeks komposit sepanjang minggu ini. Saham BBRI melonjak 6,63% sepekan dan berkontribusi mendorong IHSG sebesar 45,92 poin.

Posisi kedua saham pendorong IHSG ada PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) milik konglomerat Prajogo Pangestu yang naik 8,00% sepekan dan berkontribusi mendorong laju IHSG sebesar 26,41 poin.Saham pendorong IHSG berikutnya ada emiten kongsi Panigoro-Salim PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN). Saham AMMN mengalami kenaikan 4,88% sepekan dan berkontribusi mendorong IHSG 15,04 poin.

Sementara itu, saham lainnya yang menjadi pendorong IHSG ialah emiten konglomerasi Grup Astra PT United Tractors Tbk. (UNTR) yang menguat 7,38% sepekan dan berkontribusi 6,27 poin dalam penguatan IHSG. Selanjutnya ada saham milik kongomerat Garibaldi 'Boy' Thohir PT TAdaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) yang naik 5,79% sepekan dan berkontribusi sebesar 5,83 poin.

Posisi selanjutnya ada saham ASII yang naik 2,62% sepekan dan berkontribusi mendorong laju IHSG sebesar 5,70 poin. Selanjutnya ada juga mmiten milik Hary Tanoesoedibjo KPIG dan MSIN yang melesat masing-masing 26,71% dan 13,21%. Kedua emiten MNC Grup itu berkontribusi menopang IHSG sebesar 4,70 dan 3,67 poin.

Terakhir ada saham emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yang menguat 4,24% dan berkontribusi sebesar 3,24 poin terhadap penguatan IHSG.

Berikut Daftar Top Leaders atau Saham Penggerak IHSG Sepekan 19—23 Agustus 2024:

BBRI: (45,92 Poin)

BREN: (26,41 Poin)

AMMN: (15,04 Poin)

UNTR: (6,27 Poin)

ADRO: (5,83 Poin)

ASII: (5,70 Poin)

BBNI: (5,31 Poin)

KPIG: (4,70 Poin)

MSIN: (3,67 Poin)

KLBF: (3,24 Poin)

Seiring dengan menguatnya 10 saham big caps tersebut, IHSG menguat 1,51% dalam sepekan dari 7.432,09 ke level 7.544,29 pada akhir perdagangan Jumat (23/8/2024). IHSG sempat memecahkan level all time high (ATH) pada penutupan perdagangan Rabu (21/8/2024) dengan mendarat di posisi 7.554,59. 

Sebelumnya, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan merevisi target IHSG mereka ke level 7.640-7.720 setelah indeks komposit menembus ATH. Pilarmas Sekuritas juga melihat masih terdapat peluang kenaikan untuk IHSG setelah mencapai level ATH. 

"Tentu masih ada peluang kenaikan bagi IHSG. Namun, tetap hati-hati karena kenaikan mulai terbatas dan kenaikan IHSG cukup tinggi," ucap Nico, baru-baru ini. 

Dia melanjutkan kenaikan IHSG salah satunya disebabkan oleh ekspektasi dan persepsi pemangkasan tingkat suku bunga AS yang akan diputuskan oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

"IHSG menguat, tapi disertai dengan ketidakpastian dan mampu mencapai proyeksi kami. Oleh sebab itu kami melihat, pergerakan IHSG selanjutnya akan berada di rentang 7.640–7.720 dengan tingkat probabilitas sebesar 68%, dan didukung juga oleh sentimen positif lainnya," tutur Nico.

Dia melanjutkan sejauh ini Pilarmas Investindo Sekuritas melihat sektor finansial masih memiliki valuasi yang cukup murah. Begitu pula dengan sektor consumer non-cyclical, dan energi.

Dia juga menuturkan apabila saham saham big caps lainnya masih mahal, maka investor dapat memperhatikan saham-saham lapis kedua yang memiliki fundamental kuat dan potensi valuasi menarik lainnya. 

_______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper