Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top! Investor Asing Bukukan Net Buy Rp8,25 Triliun Pekan Ini

Sepanjang 19-23 Agustus 2024, BEI mencatat derasnya aliran modal investor asing ke pasar saham Indonesia.
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (10/6/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah kinerja positif dalam perdagangan saham sepanjang 19-23 Agustus 2024. Salah satunya dari sisi aliran modal investor asing. 

Kautsar Primadi Nurahmad, Sekretaris Perusahaan BEI, menyampaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami peningkatan sebesar 1,51% pada level 7.544,298 dari 7.432,090 pada penutupan pekan sebelumnya. 

“IHSG mencetak rekor tertinggi sepanjang masanya pada minggu ini dalam 3 hari beruntun pada 19–21 Agustus 2024,” tulisnya dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (24/8/2024). 

Selanjutnya, kata Kautsar, kapitalisasi pasar Bursa turut mengalami peningkatan sebesar 1,75% menjadi Rp12.779 triliun dari Rp12.560 triliun pada penutupan pekan lalu. 

“Pergerakan investor asing hari ini [23/8/2024] mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp2,94 triliun dan sepanjang 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp12,63 triliun,” paparnya. 

Lebih terperinci, BEI mencatat aksi beli bersih atau net buy investor asing pada pekan ini tercatat sebesar Rp8,25 triliun atau sekitar US$531,99 juta. Realisasi itu melanjutkan aksi net buy pada pekan sebelumnya. 

Namun, realisasi net buy investor asing pada pekan ini lebih tinggi dibanding capaian beli bersih Rp2,94 triliun pada pekan sebelumnya. 

Berdasarkan data RTI Business, saham big caps menjadi sasaran aksi borong investor asing. Salah satunya, saham BBRI dengan net foreign buy sebesar Rp2,1 triliun pada pekan ini. 

Selain BBRI, aksi beli bersih asing juga terjadi dengan nominal besar juga terjadi di saham BBCA, BMRI, ASII, TLKM, dan ADRO dengan nilai masing-masing sebesar Rp1,3 triliun, Rp1 triliun, Rp516,3 miliar, Rp203,4 miliar, dan Rp194,0 miliar. 

Berdasarkan catatan Bisnis, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan net foreign buy mengalami kenaikan karena dipengaruhi oleh optimisme dari pelaku pasar asing terkait pemangkasan suku bunga. 

"Ini akan memberikan katalis positif bagi meningkatnya potensi soft landing ekonomi AS dan membuat belanja investor asing di Indonesia mengalami peningkatan," ucap Nafan, Kamis (22/8/2024). 

Dia melanjutkan aksi beli investor asing ini juga salah satunya dipengaruhi oleh unwinding carry trade yang sudah mereda ketika Jepang menerapkan kebijakan pengetatan moneter. 

Nafan menjelaskan saat ini terdapat beberapa katalis yang dinantikan investor asing. Katalis yang paling utama menurutnya adalah dinamika dari bank sentra AS, sehingga mempengaruhi investor untuk mencermati bank sentral lain yang melonggarkan kebijakan moneternya. 

"Selain itu juga dinamika lainnya seperti geopolitik, pemilu AS, itu akan mewarnai dinamika market ke depannya," tutur Nafan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper