Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Geothermal (PGEO) Serap Capex US$51,96 Juta Sepanjang Semester I/2024

Pertamina Geothermal (PGEO) telah menyerap 21,03% dari keseluruhan alokasi capex pada tahun ini sebesar US$247 juta atau sekitar Rp3,98 triliun.
PT Pertamina Geothermal Energy Energy Tbk. (PGEO) melakukan groundbreaking proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 yang pada Selasa (19/12/2023) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, menandai dimulainya proyek berkapasitas 55 MW tersebut. Bisnis-Emanuel B. Caesario.
PT Pertamina Geothermal Energy Energy Tbk. (PGEO) melakukan groundbreaking proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 yang pada Selasa (19/12/2023) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, menandai dimulainya proyek berkapasitas 55 MW tersebut. Bisnis-Emanuel B. Caesario.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) atau PGE mencatat realisasi belanja modal sebesar US$51,96 juta atau setara dengan Rp839,15 miliar (asumsi kurs Rp16.150 per dolar AS) sepanjang paruh pertama 2024. 

Serapan anggaran belanja itu mengambil porsi 21,03% dari keseluruhan alokasi capital expenditure (capex) PGEO pada tahun ini sebesar US$247 juta atau sekitar Rp3,98 triliun.

“Kami berkomitmen untuk terus mengoptimalkan sumber daya di wilayah kerja kami, sekaligus aktif mengembangkan potensi panas bumi,” kata Direktur Utama PGEO Julfi Hadi lewat keterangan resmi, Selasa (6/8/2024). 

Adapun, serapan Capex itu tersalur untuk pengembangan bisnis sebesar US$28,87 juta untuk proyek Lumut Balai unit 1 & 2, proyek Hululais, eksplorasi Kotamabagu, eksplorasi Lahendong unit 7 & 8, serta proyek eksplorasi WK baru dan yang sudah ada.

Selain itu, belanja pengembangan non-bisnis sebesar US$23,09 juta untuk pemeliharaan di lokasi i Kamojang, Lahendong, Ulubelu, Karaha, Sibayak, dan Lumut Balai.

“Langkah ini merupakan kontribusi penting tak hanya untuk kemajuan perusahaan, melainkan juga untuk mendukung pengembangan energi bersih yang selaras dengan agenda transisi energi nasional," kata Julfi. 

Seperti diketahui, PGEO mencatatkan laba bersih US$96,26 atau meningkat sebesar 3,80% dari US$92,74 juta pada periode yang sama 2023, didorong oleh pendapatan keuangan, keuntungan valas, dan penurunan beban bunga. 

Laba bersih ini juga lebih tinggi dari target yang ditentukan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan untuk semester pertama 2024 sebesar US$59 juta.

Sepanjang 6 bulan pertama 2024, entitas usaha PT Pertamina (Persero) itu mencatat pendapatan US$203,77 juta, menurun sedikit sebesar 1,43% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dari US$206,73 juta. 

Hal ini disebabkan produksi yang melemah akibat meningkatnya hari pemeliharaan terjadwal sepanjang semester I/2024. 

Selain itu, EBITDA turun 5,67% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 lalu seiring kenaikan beban pokok penjualan (COGS) akibat peningkatan aktivitas pengeboran dan implementasi program Management and Employee Stock Option Program (MESOP). 

"Dengan mempercepat hari pemeliharaan terjadwal, mencatatkan lebih banyak kontribusi uap dari kegiatan debottlenecking, dan pengeboran sumur make up, kami optimistis produksi perusahaan akan meningkat secara keseluruhan," kata Direktur Keuangan PGE Yurizki Rio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper