Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok AS Bertambah, Harga Minyak Dunia Anjlok Tiga Hari Beruntun

Harga minyak mentah Brent dan WTI terpantau melanjutkan pelemahan di tengah peningkatan stok di AS.
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023./REUTERS-Bing Guan
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023./REUTERS-Bing Guan

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan selama tiga hari beruntun di tengah laporan industri yang menunjukkan peningkatan mingguan kedua dalam stok minyak mentah AS dan sentimen gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Mengutip Bloomberg pada Rabu (21/8/2024), harga minyak mentah jenis Brent terpantau turun 0,04% ke level US$77,17 per barel setelah turun hampir 5% selama tiga sesi sebelumnya. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) melemah 0,44% ke posisi mendekati US$74,04. 

Pergerakan harga minyak mentah hari ini dipengaruhi oleh kenaikan jumlah cadangan minyak AS. American Petroleum Institute melaporkan persediaan minyak mentah bertambah 347.000 barel pada minggu lalu, menurut orang-orang yang mengetahui angka tersebut.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken meninggalkan Timur Tengah pada Selasa malam tanpa perjanjian gencatan senjata. Namun, dia menegaskan kembali bahwa Israel telah menyetujui kesepakatan penghubung untuk menciptakan ruang bagi kedua belah pihak untuk menyelesaikan rinciannya. 

Di sisi lain, pasar opsi memberi sinyal berkurangnya kekhawatiran atas permusuhan di Timur Tengah. Vivek Dhar, analis di Commonwealth Bank of Australia menyebut, setiap penurunan harga minyak yang terkait dengan gencatan senjata di Gaza kemungkinan besar hanya akan bersifat sementara.

Hal tersebut karena kemungkinan gencatan senjata tersebut terbilang kecil. “Risiko langsungnya adalah serangan balasan Iran terhadap Israel,” kata Dhar.

Adapun, harga minyak mentah telah kehilangan sebagian besar keuntungannya tahun ini karena lesunya perekonomian China yang membayangi pengurangan pasokan OPEC+.

Investor juga mengamati data ekonomi AS karena inflasi yang lebih rendah dapat menyebabkan pelonggaran suku bunga oleh Federal Reserve – yang merupakan keuntungan bagi permintaan energi yang lebih luas.

Badan Informasi Energi (EIA) dijadwalkan merilis data resmi persediaan AS pada Rabu malam. API melaporkan penurunan bensin dan bahan bakar sulingan, serta persediaan minyak mentah Cushing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper