Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inalum Kaji Opsi Penggalangan Dana Lewat IPO secara Komprehensif

Rencana PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) untuk melantai di Bursa Efek Indonesia masih jalan terus. Bagaimana progresnya?
Investor memantau saham LQ45 di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor memantau saham LQ45 di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Rencana PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) untuk melantai di Bursa Efek Indonesia masih jalan. Perseroan tengah mematangkan rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) sembari terus meningkatkan kapitalisasi pasar. 

Corporate Secretary Inalum Mahyaruddin Ende mengatakan IPO menjadi salah satu cara untuk mendapatkan pendanaan terkait dengan agenda ekspansi perusahaaan saat ini.

“Namun, untuk waktu pelaksanaannya tentu kami akan melakukan kajian yang komprehensif terlebih dahulu sebelum kami mengajukan dan mendapatkan persetujuan dari pemegang saham,” kata Ende saat dihubungi Bisnis, Selasa (20/82024). 

Ende menambahkan perseroannya saat ini tengah berupaya untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pengembangan teknologi. Dengan demikian, Inalum dapat menjadi market leader dari industri alumium sementara memperluas jangkauan pasar saat ini. 

Seperti diketahui, Inalum tengah menyelesaikan proyek smelter grade alumina refinery (SGAR) fase I, Mempawah, Kalimantan Barat.

Proyek pabrik pemurnian bauksit ini merupakan usaha patungan antara Inalum yang memegang 60% saham dengan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang menghimpit 40% sisa kepemilikan. 

SGAR Mempawah fase I dengan nilai investasi mencapai US$831,5 juta rencananya bakal menambah kapasitas produksi smelter grade alumina (SGA) mencapai 1 juta ton, dengan kapasitas serap bauksit dari hulu sebesar 3 juta ton.

Di sisi lain, ANTM bersama dengan Inalum berencana untuk melanjutkan pengerjaan SGAR Mempawah untuk fase II dengan potensi tambahan kapasitas produksi alumina mencapai 1 juta ton hingga 2 juta ton nantinya. Adapun, kebutuhan investasi untuk proyek tahap dua tidak berbeda dengan fase I.

“Inalum diharapkan juga dapat lebih terfokus pada peningkatan kapasitas produksi dan pengembangan teknologi sehingga kedepannya dapat menjadi market leader aluminium dan meningkatkan pangsa pasarnya,” katanya.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo menegaskan rencana IPO Inalum saat ini masih dalam tahap kajian. Nantinya, hasil kajian itu bakal diserahkan ke Kementerian BUMN untuk mendapat persetujuan. 

“Rencana IPO Inalum masih dalam proses kajian, dan tentunya perlu persetujuan Kementerian BUMN,” tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper