Bisnis.com, JAKARTA — Bos Grup MNC Hary Tanoesoedibjo buka suara terkait dengan rencana PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) melaksanakan stock split.
“Saya yakin stock split ini akan mencerminkan kinerja kami yang kuat dan prospek positif di masa depan,” ujar Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairman MNC Group, dalam keterangan resmi, Jumat (16/8/2024).
Menurutnya, perusahaan tetap fokus untuk memberikan nilai jangka panjang kepada pemegang saham kami dan sangat antusias dengan peluang yang ada di depan.
Dalam keterbukaan informasi, Kamis (15/8/2024), PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN) menyampaikan rancangan aksi korporasi pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:5.
Manajemen MSIN menyampaikan stock split ditempuh perseroan dengan mempertimbangkan faktor volume perdagangan dan volatilitas harga saham.
“Dengan melakukan stock split, harga saham perseroan akan lebih terjangkau dan dapat memberikan sinyal positif terhadap pelaku pasar modal untuk dapat turut berpartisipasi dalam mendukung saham perseroan,” ujar manajemen MSIN dalam keterbukaan informasi, Kamis (15/8/2024).
Baca Juga
Lebih terperinci tujuan stock split MSIN ialah untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan. Selain itu, harga per saham MSIN dinilai akan menjadi lebih terjangkau dan memberikan kesempatan kepada investor untuk aktif memperdagangkan dan ikut memiliki saham perseroan.
“[Tujuannya] meningkatkan jumlah investor domestik di Tanah Air, karena dengan harga per saham yang lebih murah dan terjangkau, akan meningkatkan jumlah investor yang berminat untuk berinvestasi di saham perseroan,” imbuhnya.
Rencananya, MSIN akan melakukan stock split dengan rasio 1:5 dari nominal saham Rp50 menjadi Rp10 per saham. Alhasil, jumlah saham MSIN akan berubah dari 12.135.235.641 saham menjadi 60.676.178.205 saham.
Untuk memuluskan rencana itu, emiten Grup MNC itu berencana melaksanakan RUPSLB pada Senin, 23 September 2024. Adapun, perdagangan efektif saham MSIN dengan nominal baru dijadwalkan berlangsung pada 7 Oktober 2024.
Di lantai bursa, saham MSIN ditutup naik 4,37% ke posisi Rp5.375 per saham. Sepanjang tahun berjalan, MSIN melesat 79,17%. Dibandingkan dengan harga IPO Rp500 per saham pada 8 Juni 2018, saham MSIN sudah meroket 975%.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.