Bisnis.com, JAKARTA— Pasar saham global tengah menanti rilis data inflasi Amerika Serikat pada Rabu (14/8/2024). Menjelang sentimen itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi melanjutkan penguatan.
Pada Selasa (13/8/2024), IHSG menguat 0,81% atau 59,013 poin ke level 7.356,638. Alhasil, indeks komposit terapresiasi 1,15% sepanjang tahun berjalan 2024.
Tim Analis Phintraco Sekuritas mengatakan pergerakan IHSG pada hari ini dibayangi oleh sentimen eksternal dan internal.
Dari eksternal, pasar merespons positif penurunan tingkat pengangguran Inggris sebesar 20 bps secara bulanan ke 4,2% pada Juli 2024 atau lebih rendah dari perkiraan 4,5%.
“Meski demikian, pasar masih mengantisipasi data inflasi di AS dan Inggris pada Rabu [14/8/2024]. Inflasi yang persisten di kedua negara ini dapat mengubah pandangan pasar terhadap peluang pemangkasan suku bunga acuan ke depan,” tulisnya dalam riset, Rabu (14/8/2024).
Dari dalam negeri, pasar mengharapkan surplus Neraca Perdagangan Indonesia yang ditopang oleh berlanjutnya perbaikan kinerja ekspor pada Juli 2024. Kondisi ini dinilai akan berperan positif terhadap stabilitas keuangan domestik, salah satunya melalui penguatan lanjutan rupiah.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat 0,75% ke posisi Rp15.830 pada Selasa (13/8/2024).
Alhasil, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG berpeluang lanjutkan penguatan menguji 7.375 pada Rabu (14/8/2024).
Secara teknikal, terbentuk rising window bersamaan dengan pelebaran positive slope pada MACD. Meski demikian, potensi reli kemungkinan mulai terbatas mengingat Stochastic RSI telah memasuki overbought area.
Enam saham yang menjadi top picks Phintraco Sekuritas pada hari ini meliputi ACES, MAPI, ERAA, BFIN, INTP, dan SMGR.
Dalam riset terpisah, analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran 7.200–7.400 pada Rabu (14/8/2024).
Secara teknikal, lanjutnya, IHSG terlihat kembali melakukan rebound dengan three white soldiers candle pattern dengan volume rendah. Meski berpeluang untuk melakukan koreksi teknikal, tetapi selama diatas garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya.
“Namun, jika kembali breakdown support garis MA20 maka berpeluang untuk kembali menguji support garis MA100 dan kembali ke fase sideways.”
Dia menyarankan investor untuk melakukan strategi akumulasi secara berkala terhadap saham-saham di sektor yang mulai bangkit.
Berdasarkan catatan RHB Sekuritas, sektor yang saat ini masih menunjukkan momentum positif ada pada sektor cyclical a.l. Saham MSIN, ACES, MAPI, dan SCMA.
Adapun, sektor yang menunjukkan mulai terbatasnya momentum positif ada pada sektor finansial (BBCA, BBRI, BMRI, ARTO), kesehatan (KLBF, MIKA, SIDO, HEAL), dan properti (PWON, BSDE, CTRA, DMAS).
---------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.