Bisnis.com, JAKARTA — Prospek saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dinilai cerah usai ketiga emiten tersebut masuk ke dalam Morgan Stanley Capital International (MSCI) Small Cap Index.
Beradasarkan hasil evaluasi berkala yang dipublikasikan Senin (12/8/2024), MSCI Inc. memutuskan perombakan konstituen sejumlah indeks acuan yang dikelolanya.
Untuk MSCI Indonesia, lima saham masuk dan tidak ada saham yang dihapus. Selain ANTM, CMRY, dan WIKA, dua emiten lain yang masuk indeks adalah emiten produksi film milik Manoj Punjabi PT MD Pictures Tbk. (FILM) dan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO).
Seiring masuknya deretan emiten itu ke dalam MSCI Small Cap Index, kinerja harga sahamnya berbeda-beda. Harga saham CMRY stagnan di level Rp5.400 pada perdagangan hari ini, Selasa (13/8/2024). Harga saham CMRY melesat 34,66% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).
ANTM mencatatkan harga saham yang stagnan di level Rp1.310 pada perdagangan hari ini. Adapun, sepanjang tahun berjalan harga saham ANTM turun 23,17%.
Sementara harga saham INCO naik 0,52% pada perdagangan hari ini ke level Rp3.870. Namun, harga saham INCO turun 8,68% ytd.
Baca Juga
Adapun, FILM mencatatkan kenaikan harga saham 1,32% pada perdagangan hari ini ke level Rp4.620. Harga saham FILM juga naik 16,67% ytd.
Harga saham WIKA melesat 24,3% pada perdagangan hari ini ke level Rp266. Sepanjang tahun berjalan, harga saham WIKA naik 30,45% ytd.
Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mengatakan masuknya sejumlah emiten ke dalam MSCI Small Cap Index merupakan kabar positif yang umumnya memberikan sentimen positif terhadap saham-saham tersebut. "Dampak positifnya akan ada capital inflow pada saham bersangkutan karena ada penyesuaian portofolio mereka," ujarnya kepada Bisnis pada Selasa (13/8/2024).
Kemudian, terdapat peningkatan likuiditas karena minat investor meningkat seiring masuknya deretan emiten ke dalam indeks.
"Jika diikuti fundamental yang bagus maka potensi adanya kenaikan harga dalam jangka panjang yanga cukup bagus," ujar Sukarno. Menurutnya, apabila sentimen positif itu tidak diikuti fundamental yang bagus, maka kenaikan harga hanya bersifat sementara.
Ia merekomendasikan trading buy untuk semua emiten yang masuk MSCI. ANTM ditarget mencapai harga Rp1.355 – Rp1.405 dengan patokan support Rp1.280.
Lalu, CMRY ditarget mencapai level harga Rp5.550 – Rp5.725 dengan patokan support Rp5.150. FILM ditargetkan mencapai level harga Rp4.800 – Rp5.100 dengan patokan support Rp4.270.
Selain itu, target harga saham INCO mencapai Rp3.970 – Rp4.110 dengan patokan support Rp3.730. Kemudian, harga saham WIKA ditarget mencapai Rp290 – Rp316 dengan patokan support Rp244.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan sejumlah emiten mendapatkan sentimen positif seiring dengan dimasukannya ke dalam indeks. Selain itu, terdapat dorongan prospek lainnya di tiap emiten.
"ANTM berkaitan dengan kenaikan harga nikel dan emas dunia. Ini juga memengaruhi INCO," kata Nafan kepada Bisnis pada Selasa (13/8/2024).
WIKA terdapat sentimen positif dari adanya komitmen pemerintahan baru dalam melanjutkan Ibu Kota Nusantara (IKN). "Ini memengaruhi katalis positif WIKA atas kontrak baru. Pengaruhi juga performa WIKA. Di sisi lain, ada kekhawatitan negatif cashflow di WIKA," tutur Nafan.
FILM memiliki prospek kinerja menjanjikan seiring dengan permintaan domestik atas industri perfilman. CMRY pun terdorong oleh permintaan domestik yang tinggi.
Nafan merekomendasikan accumulative buy untuk INCO dan ANTM dengan target harga masing-masing Rp4.280 dan Rp1.495. CMRY dan FILM direkomendasikan hold dengan target harga masing-masing Rp5.550 serta Rp4.950. Adapun, WIKA direkomendasikan maintain buy dengan target harga Rp428.
Dilansir dari Bloomberg, konsensus analis hingga Selasa (13/8/2024) menunjukan bahwa sebanyak 13 sekuritas dari berbagai perusahaan sekuritas yang mengulas saham CMRY menyematkan rekomendasi beli. Sisanya, dua analis memberikan peringkat hold. Adapun, target harga saham CMRY berada di level Rp5.948,21 dalam 12 bulan ke depan.
Sebanyak 20 analis merekomendasikan beli untuk ANTM. Ada enam analis yang menyematkan rekomendasi hold. Harga saham ANTM ditargetkan mencapai level Rp1.710 dalam 12 bulan ke depan.
INCO direkomendasikan beli oleh 16 analis. Lalu, 10 analis menyematkan rekomendasi hold. Target harga saham INCO mencapai level Rp4.671 dalam 12 bulan ke depan.
Dalam konsensusnya, terdapat dua analis yang merekomendasikan hold untuk WIKA. Harga saham WIKA ditargetkan mencapai level Rp266 dalam 12 bulan ke depan.
Saham FILM dalam konsensusnya mendapatkan rekomendasi beli dari satu analis. Harga saham FILM ditargetkan mencapai level Rp5.500 dalam 12 bulan ke depan.
___________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.