Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BEI Ungkap Penyebab Volatilitas Pasar Modal: Bunga Tinggi hingga Komposisi Kabinet

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengungkapkan sejumlah penyebab volatilitas pasar modal RI.
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (21/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengungkapkan pasar modal RI masih terjadi volatilitas disebabkan sejumlah sentimen seperti tren suku bunga acuan yang tinggi hingga 'wait and see' komposisi kabinet pemerintahan baru Prabowo-Gibran. 

Menurutnya rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di pasar modal fluktuatif. Adapun, hingga 9 Agustus 2024, RNTH di pasar modal telah mencapai Rp11,8 triliun per hari. 

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pun mencatatkan penurunan 0,22% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).

"Hingga akhir 2024 kinerja pasar modal terpengaruh isu yang terjadi baik domestik maupun global," kata Iman dalam konferensi pers 47 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia pada Senin (12/8/2024).

Sentimen yang memengaruhi di antaranya pelemahan nilai tikar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) serta kebijakan suku bunga acuan yang ketat. "Selain itu, wait and see para investor terkait komposisi kabinet," ujar Iman.

Sentimen global lainnya pun memengaruhi seperti kondisi geopolitik hingga Pilpres di AS. "Bisa dibandingkan, ini sangat fluktuatif, tapi percaya bahwa sesuai masterplan, kebijakan kami diharapkan berdampak positif terhadap likuiditas di pasar," tutur Iman.

BEI sendiri menargetkan untuk meraup 2 juta investor di pasar modal pada tahun ini dengan RNTH mencapai Rp12,25 triliun per hari. 

"Sekarang masih di bawah target. Perlu waktu, kami menerbitkan beberapa instrumen. Ini bisa dicapai sampai akhir tahun dan perlu ekosistem," kata Iman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper