Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Delta Dunia (DOID) Caplok Perusahaan Tambang Tembaga 29Metals Ltd

PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) mengumumkan telah melakukan pembelian 25,60 juta saham 29Metals Ltd., perusahaan tambang tembaga yang berbasis di Australia.
Direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) Iwan Fuad Salim (kiri) bersama dengan Direktur Pemberitaan dan Produksi Bisnis Indonesia Group sekaligus Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Yuliana Benyamin saat Media Visit Delta Dunia Makmur ke Redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Jumat (12/7/2024). - Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) Iwan Fuad Salim (kiri) bersama dengan Direktur Pemberitaan dan Produksi Bisnis Indonesia Group sekaligus Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Yuliana Benyamin saat Media Visit Delta Dunia Makmur ke Redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Jumat (12/7/2024). - Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) mengumumkan telah melakukan pembelian 25,60 juta saham 29Metals Ltd., perusahaan tambang tembaga yang berbasis di Australia.

Direktur Delta Dunia Makmur Iwan Fuad Salim mengungkapkan pembelian saham tersebut dieksekusi oleh anak usaha BUMA, yakni BUMA Australian Pty. Ltd. (BUMA AU) dan Bukit Makmur Mandiri Utama Pte. Ltd. (BUMA SG) di Bursa Efek Austarlia (ASX).

"BUMA AU dan BUMA SG telah melakukan pembelian saham 29Metals secara bertahap dengan total sebanyak 35.605.128 saham di Bursa Efek Australia (ASX), yang setara dengan 5,07% dari total saham yang diterbitkan 29Metals," kata Iwan dalam keterbukaan informasi, Kamis (8/8/2024).

Secara rinci, kepemilikan DOID atas 29Metals diwakili oleh BUMA SG yang menggenggam 27.62 juta saham (3,94%) dan BUMA AU yang mengempit 7,98 juta saham (1,14%).

Iwan mengatakan Transaksi Saham ini merupakan upaya perseroan untuk melanjutkan diversifikasi atas produknya dan mempercepat strategi DOID secara grup menuju transisi energi global.

Dia juga menegaskan, aksi pembelian saham tersebut bukan merupakan transaksi afiliasi dan tidak ada dampak material terhadap kelangsungan usaha DOID.

"Tidak terdapat dampak material terhada kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan," pungkasnya.

Sebagai infromasi, 29Metals merupakan perusahaan pertambangan yang terdaftar di ASX, memproduksi tembaga dan logam mulia lainnya, yang berkantor pusat di Melbourne, Australia.

Dua aset produksi jangka panjangnya yang terkemuka adalah Golden Grove yang berlokasi di Australia Barat (menghasilkan tembaga, seng, emas, dan perak) dan Capricorn Copper yang berlokasi di Queensland (menghasilkan tembaga dan perak).

29Metals Ltd. juga memegang portofolio proyek eksplorasi di Redhill, Chili, negara penghasil tembaga terbesar di dunia.

Pacu Diversifikasi

Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, Direktur Delta Dunia Makmur Iwan Fuad Salim menjelaskan pihaknya membuka peluang mengakuisisi tambang baru dengan beberapa kriteria yang selaras dengan target diversifikasi bisnis hingga 2028.

Komitmen DOID untuk mengurangi proporsi pendapatan dari batu bara thermal menjadi sebesar 50% di 2028 juga akan menjadi pertimbangan. 

"Memastikan bahwa 2028 proporsi pendapatan [dari batu bara] thermal 50%. So, any aqcuisition investment harus bisa dibuktikan untuk mendukung target tersebut,” kata Iwan saat kunjungan ke Bisnis Indonesia, Jumat (12/7/2024).

Seperti yang diketahui, DOID melalui anak usahanya baru saja merampungkan akuisisi tambang antrasit AS. 

Akuisisi ini memastikan DOID memiliki kepemilikan atas empat tambang antrasit berkadar sangat tinggi (Ultra-High-Grade/UHG) di Pennsylvania, AS. Maka dengan akuisisi ini memungkinkan DOID untuk memenuhi permintaan atas antrasit UHG ke depan. 

Diharapkan akuisisi ini akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan DOID, dengan proyeksi tambahan pendapatan sebesar US$120 juta hingga US$130 juta per tahun dari 2024 hingga 2028.

Selain itu, akuisisi ini secara signifikan meningkatkan diversifikasi pendapatan DOID dengan meningkatkan porsi pendapatan dari batu bara non-termal dari 19% pada 2023 menjadi 28% pada 2024. Langkah ini sejalan dengan strategi DOID untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara termal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper