Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok 3%, Investor Disarankan Wait and See

Indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok ke zona merah pada perdagangan hari ini, Senin (5/8/2024), dipicu oleh kepanikan investor global.
Karyawan melintas didepan papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melintas didepan papan elektronik yang menampilkan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok ke zona merah pada perdagangan hari ini, Senin (5/8/2024), ditekan oleh kepanikan investor terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat (AS). 

Berdasarkan data RTI Business hingga pukul 15.35 WIB, IHSG bergerak anjlok hingga 3,38%, ke level 7.061,16. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG sempat menyentuh level terendah 6.998,81.

Pelemahan itu merupakan yang terburuk sejak IHSG terperosok 3,17% pada 12 Mei 2022 dan anjlok 4,41% pada 9 Mei 2022. 

Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza Camelia Suryanata menjelaskan bahwa anjloknya IHSG pada hari ini karena aksi jual investor di pasar global, imbas Amerika Serikat (AS) yang dianggap berada di jurang resesi

"Itu hanyalah pembenaran lain untuk konsolidasi pasar, ketika indeks dunia lagi di puncaknya," katanya dihubungi Bisnis, pada Senin (5/8/2024). 

Lebih lanjut, dia menyarankan investor untuk tetap tenang dan menunggu untuk kembali membeli saham saat The Fed menurunkan suku bunga. 

"Tenang saja, tunggu sebulan untuk membeli kembali sahamnya. The Fed diharapkan menurunkan suku bunga sebesar 50 bps pada  September, dan semuanya akan pulih," ujarnya. 

Dia menyarankan untuk investor untuk wait and see terlebih dahulu untuk sekarang, dan nanti ketika indeks turun maka akan beli secara bertahap. 

Untuk diketahui, the Fed pada pertemuan FOMC akhir Juli 2024 memutuskan untuk mempertahankan FFR pada level 5,25%-5,5%, tetapi membuka peluang untuk menurunkan suku bunga pada pertemuan September 2024. 

Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, Chairman Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan bank sentral akan memangkas suku bunga pada September 2024 jika inflasi terus melandai sesuai target bank sentral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper