Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir Lapor DPR, Aset BUMN Tembus Rp10.000 Triliun

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan progres kinerja kementerian yang dipimpinnya dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI.
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti pada rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti pada rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan progres kinerja kementerian yang dipimpinnya dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI. Erick menyoroti kenaikan aset menembus Rp10.000 triliun. 

Melalui akun instagram resminya @erickthohir, Menteri BUMN itu membagikan cuplikan paparan yang disampaikan kepada parlemen dalam unggahan Sabtu (3/8/2024). 

Erick mengatakan dari 88 Proyek Strategis Kementerian BUMN, sebanyak 92% atau 81 proyek sudah diselesaikan. 

“Dari segi pendapatan, meningkat dari Rp1.930 triliun pada 2020 ke Rp2.933 triliun pada 2023,” tulisnya, dikutip Senin (5/8/2024). 

Lebih lanjut, Erick juga menyampaikan lonjakan profitabilitas BUMN secara konsolidasi. Berdasarkan data Kementerian BUMN, laba bersih keseluruhan BUMN meningkat dari Rp13 triliun pada 2020 menjadi Rp327 triliun pada 2023. 

Aset yang dimiliki Kementerian BUMN, lanjut Erick, juga meningkat dari Rp8.312 triliun pada 2020 menjadi Rp10.402 triliun pada 2023. 

“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua stakeholder. Mulai dari anggota DPR, para menteri terkait, pihak swasta, partner luar negeri, dan UMKM yang sudah menjadi bagian ekosistem BUMN,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko memastikan bahwa dokumen Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan peta jalan perusahaan pelat merah untuk periode 2024 – 2034 akan segera dirampungkan sebelum transisi pemerintahan baru.

“Kami selesaikan RJPP dan long term roadmap. Jadi, harapannya nanti saat pemerintahan baru masuk, kami ada RJPP yang detail untuk setiap BUMN yang sistemik, seperti PT Pertamina [Persero], PLN, dan sebagainya,” ujarnya di Jakarta, Rabu (31/7/2024) malam.

Menurutnya, RJPP dan peta jalan Kementerian BUMN mampu menjadi panduan bagi pemerintahan baru, sekaligus memastikan kinerja perusahaan pelat merah semakin positif dengan adanya perbaikan tata kelola dan manajemen risiko.

“Kami pastikan bahwa tata kelola dan risk management jauh lebih baik dibandingkan waktu kita masuk. Harapannya ke depan kinerjanya akan semakin baik,” pungkasnya.

Di sisi lain, Kementerian BUMN masih memiliki pekerjaan rumah lantaran ada tiga perusahaan pelat merah yang sedang direstrukturisasi. Mereka adalah Bio Farma Grup termasuk PT Indofarma Tbk. (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk. (KAEF), lalu PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS).

Merujuk pada data Kementerian BUMN, restrukturisasi keuangan pada BUMN farmasi, Waskita Karya, dan Krakatau Steel ditargetkan rampung pada kuartal III/2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper