Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Masih Terus Mendaki di Tengah Gejolak Timur Tengah dan Pasokan AS

Harga minyak terus meningkat pada perdagangan pagi ini, 1 AGustus 2024, melanjutkan reli tajam pada sesi sebelumnya.
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023./REUTERS-Bing Guan
Dongkrak pompa mengebor minyak mentah dari Ladang Minyak Yates di Permian Basin, Texas, AS, 17 Maret 2023./REUTERS-Bing Guan

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak terus meningkat pada perdagangan pagi ini, melanjutkan reli tajam pada sesi sebelumnya setelah pemimpin Hamas meninggal dunia di Iran dan adanya tanda-tanda permintaan minyak yang kuat di Amerika Serikat (AS) terlihat dari menipisnya stok yang ada.

Menurut data Bloomberg, pada Kamis (1/8/2024), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2024 naik 0,78% menjadi US$78,52 per barel pada pukul 09.29 WIB. Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober 2024 juga menguat 2,66% menjadi US$80,72 per barel pada pukul 01.29 WIB.

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, meninggal dunia di ibu kota Iran, Teheran, pada Rabu (31/7), kurang dari 24 jam setelah komandan militer paling senior Hizbullah yang berbasis di Lebanon tewas dalam serangan Israel di ibu kota, Beirut. Upaya pembunuhan tersebut kemudian memicu kekhawatiran bahwa perang dapat meluas dan berpotensi menyebabkan gangguan pasokan minyak dari wilayah Timur Tengah.

"Kami khawatir kawasan ini berada di ambang perang habis-habisan," jelas wakil perwakilan Jepang di PBB, Shino Mitsuko, seperti dikutip dari Reuters.

Faktor lainnya yang turut mendorong kenaikan harga minyak adalah serangkaian rilis data dari AS, konsumen minyak terbesar di dunia, serta melemahnya dolar. Berdasarkan data dari Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu (31/7), permintaan ekspor yang kuat mendorong persediaan minyak mentah AS turun 3,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 26 Juli menjadi 433 juta barel. Stok minyak AS telah menurun selama lima minggu berturut-turut, penurunan terpanjang sejak Januari 2021.

Berdasarkan rilis data terpisah dari EIA, permintaan minyak AS mencapai rekor musiman pada Mei 2024 karena konsumsi bensin melonjak ke level tertinggi sejak sebelum pandemi.

Sementara itu, indeks dolar AS memperpanjang penurunan pada Kamis (1/8) dari sesi sebelumnya, setelah Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga tetap stabil tetapi membiarkan peluang penurunan pada September 2024. Dolar yang lebih lemah dapat meningkatkan permintaan minyak dari investor yang memegang mata uang lainnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg & Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper