Bisnis.com, JAKARTA — PT Harum Energy Tbk. ( HRUM) membukukan penurunan laba bersih sepanjang semester I/2024 kendati berhasil mecatatkan kenaikan pendapatan pada Januari 2024 hingga Juni 2024.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, HRUM membukukan kenaikan pendapatan sebesar 21,21% menjadi US$596,68 juta atau setara Rp9,74 triliun sepanjang semester I/2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$492,24 juta.
Pendapatan tersebut berasal dari kontrak dengan pelanggan sebesar US$588,35 juta dan pendapatan sewa sebesar US$8,32 juta. Kedua pos ini sama-sama mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode tahun lalu.
Sejalan dengan peningkatan pendapatan, beban pokok pendapatan dan beban langsung ikut meningkat menjadi sebesar US$447,95 juta atau setara Rp7,34 triliun. Beban ini naik 87,51% dibandingkan dengan periode semester I/2023 sebesar US$238,88 juta.
Alhasil, laba kotor ikut tergerus menjadi sebesar US$148,72 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$238,88 juta.
Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$37,36 juta atau setara Rp612,56 miliar. Laba ini tergerus 75,19% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$150,60 juta.
Baca Juga
Adapun sampai dengan Akhir Juni 2024, total liabilitas HRUM tercatat sebesar US$1,16 miliar, rinciannya adalah liabilitas jangka panjang sebesar US$337,95 juta dan liabilitas jangka pendek sebesar US$830,44 juta.
Sementara itu HRUM mencatatkan total ekuitas sebesar US$1,37 miliar dengan total aset tercatat sebesar US$2,54 miliar hingga Juni 2024.