Mengutip Bernama, seorang dealer mengatakan bahwa kontrak berjangka CPO berakhir lebih tinggi pada Selasa (30/7) karena ekspektasi ekspor yang lebih kuat dalam beberapa minggu mendatang.
Selain itu, pedagang minyak sawit David Ng menuturkan bahwa harga minyak kedelai yang lebih tinggi juga turut mengangkat sentimen di pasar. Pihaknya juga melihat dukungan pada RM3.850 per ton dan resistensi pada RM4.000 per ton.
Sementara itu, kepala penelitian komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani mengatakan surveyor kargo Intertek Testing Services memperkirakan ekspor minyak sawit Malaysia naik 31,42% menjadi 1,24 juta ton untuk periode 1-25 Juli 2024, dari 944.009 ton pada periode yang sama pada Juni 2024.
Surveyor kargo Societe Generale de Surveillance (SGS) memperkirakan ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1-25 Juli sebesar 1,19 juta ton dari 908.517 ton selama 1-25 Juni 2024.