Bisnis.com, JAKARTA — Investor kawakan Lo Kheng Hong kembali memborong saham emiten batu bara PT ABM Investama Tbk. (ABMM).
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang dikutip Rabu (31/7/2024), Lo Kheng Hong baru terekam baru saja membeli 530.000 saham ABMM pada 29 Juli 2024.
Setelah transaksi itu, jumlah saham ABMM yang dipegang oleh Lo Kheng Hong bertambah menjadi 140,46 juta lembar atau setara dengan 5,1%. Pria yang mendapat julukan Warren Buffett Indonesia itu masih menjadi pemegang saham terbesar ketiga ABM Investama setelah Tiara Marga Trakindo dan Valle Verde.
Aksi borong saham ABMM oleh Lo Kheng Hong terjadi kala pergerakan saham ABMM tengah berjibaku di zona merah.
Pergerakan harga saham ABMM parkir di Rp3.790 pada akhir perdagangan Selasa (30/7/2024). Posisi itu mencerminkan koreksi 1,04% dalam 5 hari terakhir.
Akhir pekan lalu atau 26 Juli 2024, Lo Kheng Hong juga terekam baru saja memperbesar kepemilikan saham ABMM. Kala itu, KSEI mencatat Pak Lo baru menambah 452.100 lembar.
Baca Juga
Sepanjang Juli 2024, Pak Lo beberapa kali menambah kepemilikan saham ABMM. Aksi borong sebanyak 50.000 lembar terekam dilakukan pada pertengahan Juli 2024.
Dalam catatan Bisnis, Lo Kheng Hong terpantau juga memperbesar kepemilikan saham ABMM sepanjang semester I/2024.
Lo Kheng Hong baru memegang 133,83 juta lembar saham ABMM per 31 Desember 2023. Jumlah lembar yang dikempit telah naik 5,5 juta lembar menjadi 139,35 juta pada akhir semester I/2024.
Pak Lo mulai memborong saham ABMM sejak 2021. Saat itu, namanya masuk sebagai pemegang saham terbesar keempat dengan kepemilikan 85,54 juta lembar.
Kala itu, harga saham ABMM baru di Rp1.240 per lembar. Dengan demikian, pergerakan telah naik lebih dari 200% sampai dengan Juli 2024.
Lo Kheng sempat membeberkan alasan menambah kepemilikan sahamnya di ABMM. Salah satunya laba yang lebih besar dari PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN).
“Saya menambah saham ABM Investama karena laba ABMM lebih besar dari perusahaan termahal di BEI yaitu BREN,” katanya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.