Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Ambisius Pertamina Geothermal (PGEO) Kembangkan Kapasitas

Emiten pelat merah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menggenjot sejumlah peningkatan kapasitas terpasang sebesar 460 megawatt sampai dengan 2026
PT Pertamina Geothermal Energy Energy Tbk. (PGEO) melakukan groundbreaking proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 yang pada Selasa (19/12/2023) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, menandai dimulainya proyek berkapasitas 55 MW tersebut. Bisnis-Emanuel B. Caesario.
PT Pertamina Geothermal Energy Energy Tbk. (PGEO) melakukan groundbreaking proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 yang pada Selasa (19/12/2023) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, menandai dimulainya proyek berkapasitas 55 MW tersebut. Bisnis-Emanuel B. Caesario.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelat merah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menggenjot sejumlah peningkatan kapasitas terpasang sebesar 460 megawatt sampai dengan 2026 mendatang termasuk pengembangan proyek inorganik.

Setidaknya hingga 2026 mendatang, PGEO akan menambah kapasitas terpasang hingga 460 megawatt. Kapasitas ini terdiri dari proyek inorganik, proyek co-generation dan pengembangan proyek lainnya. 

Secara terperinci terdapat satu proyek yang akan COD pada tahun ini yaitu Lumut Balai Unit 2 sebesar 55 megawatt. 

Kemudian pada 2025 terdapat proyek Lumut Balai Bottoming Unit 1 dan Ulubelu Bottoming unit 1 sebesar masing-masing 10 megawatt. Selanjutnya Lahendong Bottoming unit 1 sebesar 5 megawatt, ketiganya merupakan proyek co generation. 

Adapun PGEO juga berencana mengembangkan proyek inorganik domestik dan internasional sebesar 175 megawatt dengan target COD pada 2025. 

Sementara itu pada 2026 terdapat pengembangan kapasitas sebesar 95 megawatt dari proyek co generation, yaitu Ulubelu Bottoming unit 2 dan 3, Ulubelu Low Pressure, Lahendong Bottoming Unit 2, Lahendong Low Pressure, Lumut Balai Low Pressure 1 dan 2, Sungai Penuh Two Phase, Kamojang Low Pressure serta Sibayak Bottoming Unit. 

Kemudian terdapat penambahan dari pengembangan proyek hululais unit 1 dan 2 sebesar 110 megawatt yang akan komersial pada 2026 mendatang. 

Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Julfi Hadi menjelaskan dalam pengembangan kapasitas tersebut, PGEO mendapat sejumlah kepercayaan dari lembaga keuangan untuk mengakses fasilitas pendanaan. 

“Fasilitas pendanaan dapat dimanfaatkan untuk mendukung ekspansi bisnis,” kata Julfi kepada Bisnis, Rabu (24/7/2024). 

Julfi juga menjelaskan dalam prospektus IPO, sebanyak 72,65% dana segar akan dipergunakan sebagai belanja modal pengembangan kapasitas tambahan WKP operasional PGE melalui co-generation maupun pengembangan konvensional, baik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan existing maupun pasar baru.

Julfi mengklaim PGEO telah menyusun rencana ekspansi bisnis yang agresif untuk mengembangkan energi panas bumi, baik di dalam dan luar negeri. 

“Kami selalu mencari peluang baru dalam ekspansi bisnis, termasuk peluang pengembangan WKP baru,” kata Julfi. 

Analis Stockbit Sekuritas Theodorus Melvin mengungkapkan informasi mengenai rencana ekspansi PGEO memberikan kepastian target penambahan kapasitas tahun depan termasuk proyek inorganik. 

“Adapun tambahan kapasitas sebanyak 175 megawatt [inorganik] setara dengan 26% dari total kapasitas PGEO yang mencapai 672 megawatt per kuartal I/2024,” jelas Melvin dalam riset, dikutip Rabu (24/7/2024). 

Pada perkembangan lain, PGEO sendiri sedang mempertimbangkan akuisisi WKP Sorik Marapi. Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, saat ini PGEO masih mengkaji potensi panas bumi WKP Sorik Marapi yang sedang dikembangkan oleh KS Orka Renewables sebelum memutuskan aksi korporasi apa yang akan diambil.

PGEO memang menargetkan penambahan kapasitas terpasang hingga 1 gigawatt dalam dua tahun ke depan. Rencana tersebut tertuang dalam prospektus IPO. 

Dalam dua tahun ke depan, penambahan kapasitas akan dilakukan melalui berbagai proyek co-generation untuk existing PLTP dan pembangunan PLTP baru seperti di Proyek Hululais dan Proyek Lumut Balai Unit 2.

--------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper