Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Adaro (ADRO) Diborong Triliunan, Beri Bisikan Harga Batu Bara Terkini

Saham Adaro (ADRO) masih menjadi incaran investor asing dengan total net buy mencapai Rp1 triliun periode berjalan 2024.
Annisa Kurniasari Saumi, M. Nurhadi Pratomo
Senin, 22 Juli 2024 | 08:15
Presiden Direktur PT Adaro Indonesia Tbk. (ADRO) Boy Thohir/ Bisnis
Presiden Direktur PT Adaro Indonesia Tbk. (ADRO) Boy Thohir/ Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara milik konglomerat Garibaldi ‘Boy’ Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO), masih menjadi incaran investor asing pada periode berjalan 2024.

Berdasarkan data RTI Business yang dikutip Senin (22/7/2024), investor asing membukukan net buy atau beli bersih di saham ADRO mencapai Rp1,05 triliun year-to-date (ytd) 2024. Sejalan dengan aksi borong pemodal luar negeri, pergerakan harga telah naik 30,25% ke Rp3.100 periode berjalan tahun ini.

Sementara itu, pergerakan harga batu bara dalam tren menanjak sepekan kemarin. Harga batu bara kontrak Juli 2024 di ICE Newcastle menguat 0,07% ke level US$135,10 per metrik ton pada penutupan perdagangan Jumat (19/7). Dalam sepekan kontrak ini telah menguat 0,93%. 

Adapun, harga batu bara untuk kontrak Agustus 2024 melemah 0,07% ke level US$139 per metrik ton, namun mencatatkan penguatan sebesar 2,70% dalam sepekan. 

Manajemen Adaro Energy Indonesia sebelumnya memprediksi pergerakan pergerakan harga batu bara di semester II/2024 akan bergerak mengikuti siklus dan akan selalu berfluktuasi. Dengan demikian, perseroan akan tetap fokus pada segala sesuatu yang dapat kami kontrol seperti kontrol operasional untuk memastikan pencapaian target perusahaan dan efisiensi biaya.

menargetkan penjualan batu bara hingga 65—67 juta ton pada 2024, yang berpotensi menjadi rekor tertinggi perseroan.

Perinciannya, 61—62 juta ton batu bara termal, dan 4,9—5,4 juta ton batu bara metalurgi dari anak usahanya, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR).

Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir menyampaikan pada 2024 harga jual batu bara lebih rendah dari tahun sebelumnya. Namun, perusahaan tetap optimistis mencatatkan kinerja positif seiring dengan keandalan operasional dan strategi efisiensi.

"Kami juga punya keunggulan coking coal yang harganya relatif stabil karena suplainya ketat," ujarnya.

Head of Corporate Communication Adaro Energy Indonesia Febriati Nadira menuturkan ADRO optimistis terhadap prospek masa depan Grup Adaro dan keinginan pihaknya untuk mendiversifikasi sumber pendapatan.

Sebagai perusahaan penyedia energi nasional, menurut Nadira Adaro ingin berperan penting untuk mendukung transformasi ekonomi Indonesia di antaranya mengambil peluang untuk mendukung ekonomi hijau.

Melalui pilar Adaro Minerals, Adaro terus mendukung program pemerintah dan berpartisipasi dalam program hilirisasi mineral dan pengembangan ekonomi hijau di Indonesia dengan berkomitmen membangun smelter aluminium di provinsi Kalimantan Utara.

Sedangkan melalui pilar Adaro Green, Adaro terus berperan aktif dalam proyek-proyek energi terbarukan untuk hilirisasi atau minerals processing serta berpartisipasi aktif dalam tender berbagai pembangkit listrik terbarukan.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper