Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Boy Thohir (MBMA) Serap Dana IPO Rp8,07 Triliun, Tersisa Rp861 Miliar

Emiten afiliasi Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) melaporkan telah menggunakan dana IPO sebesar Rp8,07 triliun hinga 30 Juni 2024.
Artha Adventy,Ibad Durrohman
Artha Adventy & Ibad Durrohman - Bisnis.com
Selasa, 16 Juli 2024 | 09:20
Emiten afiliasi Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) melaporkan telah menggunakan dana IPO sebesar Rp8,07 triliun hinga 30 Juni 2024./ Bisnis Indonesia
Emiten afiliasi Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) melaporkan telah menggunakan dana IPO sebesar Rp8,07 triliun hinga 30 Juni 2024./ Bisnis Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten afiliasi Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) melaporkan telah menggunakan dana IPO sebesar Rp8,07 triliun dari total dana IPO yang diraih sebesar Rp8,93 triliun.

Manajemen Merdeka Battery Materials menjelaskan penggunaan dana IPO diperuntukan untuk 8 tujuan, sebagaimana yang tertuang dalam prospektus perseoan. Namun belum seluruhnya terealisasi sehingga masih menyisakan dana IPO sebesar Rp861,91 miliar.

Secara lebih rinci, aliran dana untuk belanja modal anak usaha MTI akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan Proyek AIM I, yang mulai produksi pada pertengahan kedua tahun 2023. MBMA telah menyetor dana sebesar Rp749,50 miliar dari rencana Rp804,13 miliar.

Kemudian pendanaan modal kerja ke ZHN yang akan digunakan untuk pembelian bahan baku utama, dan kebutuhan lainnya baru disalurkan sebesar Rp624,41 miliar dari rencana sebesar Rp625,43 miliar.

Sementara itu, untuk pendanaan terhadap anak usaha SCM, SIP (HPAL 1A), ZHN untuk proyek pemasangan konversi nikel matte pada Smelter RKEF ZHN telah terealisasi seluruhnya sebesar Rp1,11 triliun.

Pada prospektus MBMA, aliran dana sebesar Rp536,08 miliar ke SCM akan digunakan untuk belanja modal untuk modal kerja, sampai dengan Juni 2024, rencana ini telah direalisasikan sebesar Rp401,72 miliar.

Sementara itu, rencana pinjaman dana Rp714,78 miliar ke SIP akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan HPAL 1a di IKIP sama sekali belum direalisasikan. Proyek ini merupakan bagian dari strategi usaha Grup MBM agar semakin terlibat dalam rantai nilai bahan baku strategis dan ke depannya dalam rantai nilai baterai kendaraan listrik.

Sementara itu, alokasi terbesar dalam penggunaan dana IPO MBMA adalah untuk pembayaran seluruh pokok utang yang timbul berdasarkan Perjanjian Fasilitas Berjangka US$300.000.000 atau setara Rp4,46 triliun yang telah dibayarkan seluruhnya kepada MDKA dan ING Bank N.V., cabang Singapura (ING Bank), masing-masing sebesar US$225.000.000 dan US$75.000.000, melalui ING Bank sebagai Agen.

Di lantai Bursa, saham MBMA tercatat menguat 0,79% atau 5 poin ke level Rp640 per lembar pada penutupan perdagangan Senin (15/7/2024). Harga tersebut telah turun dari harga IPO April 2023 lalu di posisi Rp795 per saham. Kapitalisasi pasar MBMA tercatat sebesar 69,12 triliun, dengan PER sebesar 290,99 kali dan PBVR sebesar 2,86 kali. 

_________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper