Bisnis.com, JAKARTA — Emiten terafiliasi Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) mencatatkan kenaikan pendapatan dan berbalik laba sepanjang kuartal I/2024.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, MBMA mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$444,22 juta atau setara Rp7,05 triliun sepanjang kuartal I/2024. Pendapatan tersebut melambung 211,23% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$142,73 juta.
Pendapatan MBMA ditopang oleh penjualan NPI sebesar US$239,02 juta. Adapun pendapatan yang melambung disebabkan oleh adanya penjualan nikel matte dan bijih nikel limonit di mana pada periode yang sama tahun lalu tidak terdapat penjualan dua komoditas ini.
Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan juga ikut melambung menjadi sebesar US$426,35 juta atau setara Rp6,76 triliun. Beban tersebut lebih tinggi 225,72% dibandingkan dengan kuartal I/2023 yang sebesar US$130,89 juta.
Alhasil laba kotor tercatat sebesar US$17,86 juta atau setara Rp283,59 miliar. Laba tersebut naik 50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$11,83 juta.
Adapun MBMA mencatatkan kenaikan pendapatan keuangan menjadi sebesar US$1,76 juta, penurunan biaya keuangan menjadi US$1,96 juta dari sebelumnya sebesar US$11,97 juta, serta adanya kenaikan pendapatan lain-lain.
Baca Juga
Setelah diakumulasikan dengan beban lain serta pendapatan lainnya, MBMA berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$3,66 juta atau setara Rp58,20 miliar. Padahal pada kuartal I/2023, MBMA mencatatkan rugi bersih sebesar US$7 juta.
Per Maret 2024, MBMA mencatatkan total liabilitas tercatat sebesar US$960,15 juta dengan rincian liabilitas jangka pendek sebesar US$386,93 juta dan liabilitas jangka pendek sebesar US$573,21 juta.
Adapun total ekuitas tercatat sebesar US$2,34 miliar naik tipis dibandingkan dengan periode akhir 2023 yang tercatat sebesar US$2,30 miliar. Sementara itu total aset MBMA tercatat sebesar US$3,30 miliar.
________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.