Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bocoran Rekomendasi & Target Saham BBCA Hari Ini Menurut Konsensus

Simak rekomendasi dan target saham BBCA hari ini menurut konsensus para analis.
Karyawan melayani nasabah mengenai kartu kredit BCA di Jakarta, Sabtu (16/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani nasabah mengenai kartu kredit BCA di Jakarta, Sabtu (16/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Saham BBCA hari ini masih menyimpan potensi return hingga dua digit menurut konsensus para analis.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) parkir di zona merah dengan koreksi 0,74% ke Rp10.000 pada akhir sesi pertama Senin (15/7/2024). Posisi itu mencerminkan kenaikan 6,10% year-to-date (ytd) 2024.

Investor asing terpantau masih memborong saham BBCA pada periode berjalan 2024. Tercatat, total net buy atau beli bersih mencapai Rp3,36 triliun.

Data konsensus analis menunjukkan mayoritas atau sebanyak 33 dari 35 memberikan rekomendasi beli untuk saham BBCA. Sisanya, dua analis menyematkan peringkat hold. 

Adapun, target harga saham BBCA berada di Rp11.023 dalam 12 bulan ke depan menurut konsensus para analis. Posisi itu mencerminkan potensi return 10,2% dari Rp10.000.

Sebagai catatan, BCA mampu membukukan pertumbuhan laba bersih dua digit secara tahunan pada kuartal I/2024.

Secara terperinci, BCA mencetak laba bersih Rp12,9 triliun pada kuartal I/2024. Rapor itu mencerminkan kenaikan 11,7% secara year-on-year (yoy).

Manajemen BCA menjelaskan bahwa pertumbuhan laba bersih untuk periode kuartal I/2024 ditopang oleh ekspansi volume kredit, peningkatan kualitas pinjaman. Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BCA pada Januari 2024 hingga Maret 2024 mencapai Rp19,8 triliun.

Secara total, pendapatan operasional mencapai Rp26,2 triliun atau naik 7% yoy pada kuartal I/2024 dengan rasio cost to income terjaga pada level 32,4%.

Jika diperinci, penyaluran kredit BCA terdiri dari segmen korporasi yang tumbuh 22,1% yoy sehingga totalnya Rp389,2 triliun per Maret 2024, sementara kredit komersial naik 9,3% yoy menjadi Rp125,2 triliun.

Kinerja kredit UKM BCA juga melanjutkan tren pertumbuhan di atas rata-rata industri, seperti kinerja tahun sebelumnya. Per Maret 2024, kredit UKM BCA naik 13,5% YoY mencapai Rp110,4 triliun.

Presiden Direktur Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja sebelumnya memprediksi bahwa The Fed bakal memangkas suku bunga mulai akhir tahun 2024 yakni Desember bahkan awal 2025.

Dia menuturkan melesetnya prediksi terkait pemangkasan suku bunga oleh The Fed, lantaran data AS yang menunjukkan ekonomi Amerika masih cukup baik dan level pengangguran di negaranya yang mengalami penurunan 

“Sebenarnya di AS itu hanya inflasi yang belum mencapai target 2%. Jadi, tahun ini mereka akan menunggu apakah [pemangkasan suku bunga] pada Desember atau bahkan lebih ekstrem tahun depan,” ujarnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper