Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Naik Tiga Hari Berturut-turut, Sinyal Permintaan Kuat dan Sentimen The Fed

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2024 menguat 0,58% menjadi US$83,10 per barel pada pukul 07.51 WIB.
Ilustrasi harga minyak mentah. Dok Bloomberg
Ilustrasi harga minyak mentah. Dok Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak telah naik selama tiga hari berturut-turut karena tanda-tanda permintaan yang lebih kuat dan sinyal Federal Reserve (The Fed) yang semakin dekat dengan pemangkasan suku bunga yang sangat dinanti-nantikan. 

Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (12/7/2024), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2024 menguat 0,58% menjadi US$83,10 per barel pada pukul 07.51 WIB. 

Sementara itu, kontrak minyak mentah Brent untuk pengiriman September 2024 juga menguat 0,41% menjadi US$85,75 per barel.

Data minggu ini menunjukan peningkatan konsumsi bensin dan bahan bakar jet di AS selama musim liburan musim panas. Stok minyak mentah nasional juga mencatat penurunan kembali. 

Inflasi Amerika Serikat (AS) juga menurun secara umum pada Juni 2024 ke laju yang paling lambat sejak 2021. Hal ini meningkatkan perkiraan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada kuartal ini. 

Hal tersebut kemudian membebani AS, dengan dolar yang mengalami penurunan mingguan pertama berturut-turut sejak awal Mei 2024, sehingga komoditas ini menjadi lebih menarik bagi pembeli luar negeri. 

Pada tahun ini harga minyak juga meningkat karena OPEC+ mengekang produksi untuk memperketat pasar, mengimbangi peningkatan pasokan dari negara-negara diluar organisasi. 

OPEC+ memperkirakan bahwa konsumsi minyak mentah di seluruh dunia akan meningkat lebih dari 2 juta barel per hari pada 2024, meskipun Badan Energi Internasional (EIA) memiliki pandangan yang lebih hati-hari karena ekonomi China tengah melambat. 

Pergerakan harga terbaru kurang memuaskan, dengan indikator volatilitas turun ke level terendah dalam enam tahun. Meskipun begitu, metrik yang banyak diamati menunjukkan kekuatan dasar.

Spread prompt Brent, selisih antara dua kontrak terdekat, telah mencapai lebih dari US$1 per barel dalam backwardation minggu ini, lebih dari dua kali lipat perbedaan sebulan yang lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper