Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Penghuni Baru Saham Short Selling, Ada INDY, HYGN hingga UNTD

BEI menambah 6 saham baru yang boleh ditransaksikan menggunakan skema short selling. Emiten baru tersebut termasuk INDY, HYGN hingga UNTD .
Annisa Kurniasari Saumi,Rizqi Rajendra
Rabu, 3 Juli 2024 | 06:20
BEI menambah 6 saham baru yang boleh ditransaksikan menggunakan skema short selling. Emiten baru tersebut termasuk INDY, HYGN hingga UNTD . Bisnis/Fanny Kusumawardhani
BEI menambah 6 saham baru yang boleh ditransaksikan menggunakan skema short selling. Emiten baru tersebut termasuk INDY, HYGN hingga UNTD . Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menambah 6 saham baru yang boleh ditransaksikan menggunakan skema short selling yang akan resmi meluncur Oktober nanti. Emiten baru tersebut termasuk Indika Energy (INDY), Ecocare Indo Pasifik (HYGN) hingga Terang Dunia Internusa (UNTD).

Mengacu data BEI per 28 Juni 2024, totalnya ada 118 saham short selling. Ada 6 saham yang baru dimasukkan ke daftar efek short selling, yaitu PT Indika Energy Tbk. (INDY), PT Ecocare Indo Pasifik Tbk. (HYGN), PT Ikapharmindo Putramas Tbk. (IKPM), PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk. (SBMA), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) dan PT Terang Dunia Internusa Tbk. (UNTD). 

Sementara itu, ada 4 saham yang dikeluarkan dari daftar efek short selling, yakni PT Garudafood Putri Jaya Tbk. (GOOD), PT Aman Agrindo Tbk. (GULA), PT Resource Alam Indonesia Tbk. (KKGI) dan PT Teknologi Karya Digital Nusantara Tbk. (TRON).

Diberitakan sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) berjanji akan menunggu kondisi pasar saham kondusif sebelum mengimplementasikan peraturan short selling. Pasalnya, sejauh ini kondisi pasar saham sedang mengalami penurunan atau bearish.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik pun mengakui bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk meluncurkan short selling. Kendati demikian, menurutnya aturan short selling tetap harus disiapkan. 

Rencananya, aturan terkait short selling itu akan terbit pada Oktober 2024. Namun, Bursa mengatakan tidak akan terburu-buru untuk mengimplementasikan aturan short selling tersebut. 

“Kalau kita bicara hari ini, saya akan bilang hari ini bukan timing yang tepat [meluncurkan short selling]. Tetapi kalau Oktober kita belum punya peraturan, bagaimana? Jadi peraturan tetap kami susun," ujar Jeffrey saat ditemui di Gedung BEI, Kamis (27/6/2024).

IHSG
IHSG

Sementara itu, mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Zein Mahmud mengimbau investor ritel untuk menghindari transaksi short selling. Menurutnya, aksi short selling hanya akan merugikan investor ritel.

Hasan menjelaskan dirinya tak ingin terlibat dalam pendapat halal-haramnya short selling. Untuk urusan halal-haram, menurutnya investor ritel bisa menyimak uraian para ahli bagi yang peduli urusan syar'i.

Dia ingin mengajak investor ritel untuk menyadari jika jumlah investor ritel banyak, tetapi sejatinya hanya sempalan. Hasan mencermati di BEI, pemilik besarnya adalah pembuat harga, sementara investor ritel kita hanya price takers yang tidak mampu menentukan arah.

"Karena itu, saya menghimbau hindari short selling, dan harus lebih berhati hati dalam trading jangka pendek untuk saham-saham dalam daftar short selling," kata Hasan, Selasa (2/7/2024).

Hasan juga mengimbau investor ritel untuk mengkalkulasikan dengan teliti kemampuan finansial sebelum menggunakan fasilitas pinjaman dalam transaksi apapun di bursa.

"Berhentilah menggunakan bursa saham sebagai arena judi. Manfaatkan bursa saham sebagai sarana meningkatkan kesejahteraan. Bukan arena judi dan bunuh diri," tutur Hasan.

Dia melanjutkan otoritas membutuhkan investor ritel untuk meramaikan transaksi dan menaikkan pendapatan fee. Alih-alih menyediakan media investasi yang berkualitas.

Sebagaimana diketahui, rencana pemberlakuan short selling ditargetkan pada Oktober 2024. Hal itu mengikuti masa transisi pemberlakuan  POJK 6 tahun 2024 tentang Pembiayaan Transaksi Efek oleh Perusahaan Efek bagi Nasabah dan Transaski Short Selling Oleh Perusahaan Efek. 

BEI mengatakan di beberapa bursa efek regional terjadi kenaikan transaksi dengan adanya short selling, seperti Malaysia naik 2%, Thailand 5%, Hong Kong 17%, dan Singapura 18%. Sementara itu, untuk di pasar modal Indonesia, pada tahap awal BEI menargetkan short selling dapat mengerek transaksi harian sebesar 2%-3%.

Perlu diketahui, short selling merupakan transaksi jual beli saham oleh investor yang tidak memiliki saham untuk melakukan transaksi tersebut. Oleh karena itu, teknik short selling kerap dilakukan oleh investor dengan profil risiko tinggi.    

Mekanisme short selling adalah seorang investor meminjam saham kepada pihak lain, misalnya broker. Setelah itu, saham tersebut dijual dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapat keuntungan.    

Pelaku short selling harus bisa melihat pergerakan harga pasar dan memperkirakan kapan harga akan turun. Saat harga sudah turun, investor kemudian membelinya kembali dan mengembalikannya pada broker. Oleh karena itu teknik short selling sangat berisiko.

Daftar 118 Saham Short Selling Juli 2024:

No.

Kode

Nama Saham

Status

1

AALI

Astra Agro Lestari Tbk.

 

2

ACES

Aspirasi Hidup Indonesia Tbk.

 

3

ADHI

Adhi Karya (Persero) Tbk.

 

4

ADRO

Adaro Energy Indonesia Tbk.

 

5

AKRA

AKR Corporindo Tbk.

 

6

AMRT

Sumber Alfaria Trijaya Tbk.

 

7

ANTM

Aneka Tambang Tbk.

 

8

ARNA

Arwana Citramulia Tbk.

 

9

ASGR

Astra Graphia Tbk.

 

10

ASII

Astra International Tbk.

 

11

ASLC

Autopedia Sukses Lestari Tbk.

 

12

ASRI

Alam Sutera Realty Tbk.

 

13

ASSA

Adi Sarana Armada Tbk.

 

14

AXIO

Tera Data Indonusa Tbk.

 

15

BACA

Bank Capital Indonesia Tbk.

 

16

BBCA

Bank Central Asia Tbk.

 

17

BBNI

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

 

18

BBRI

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

 

19

BBTN

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

 

20

BEST

Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk.

 

21

BFIN

BFI Finance Indonesia Tbk.

 

22

BIKE

Sepeda Bersama Indonesia Tbk.

 

23

BIRD

Blue Bird Tbk.

 

24

BJBR

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

 

25

BJTM

Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk.

 

26

BMRI

Bank Mandiri (Persero) Tbk.

 

27

BMTR

Global Mediacom Tbk.

 

28

BRMS

Bumi Resources Minerals Tbk.

 

29

BRPT

Barito Pacific Tbk.

 

30

BSDE

Bumi Serpong Damai Tbk.

 

31

BSML

Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk.

 

32

BTPS

Bank BTPN Syariah Tbk.

 

33

CFIN

Clipan Finance Indonesia Tbk.

 

34

CPIN

Charoen Pokphand Indonesia Tbk

 

35

CTRA

Ciputra Development Tbk.

 

36

DILD

Intiland Development Tbk.

 

37

DOID

Delta Dunia Makmur Tbk.

 

38

DRMA

Dharma Polimetal Tbk.

 

39

ELSA

Elnusa Tbk.

 

40

EMTK

Elang Mahkota Teknologi Tbk.

 

41

ENRG

Energi Mega Persada Tbk.

 

42

ERAA

Erajaya Swasembada Tbk.

 

43

ESSA

ESSA Industries Indonesia Tbk.

 

44

EXCL

XL Axiata Tbk.

 

45

GJTL

Gajah Tunggal Tbk.

 

46

GPRA

Perdana Gapuraprima Tbk.

 

47

GTRA

Grahaprima Suksesmandiri Tbk.

 

48

HAIS

Hasnur Internasional Shipping Tbk.

 

49

HEAL

Medikaloka Hermina Tbk.

 

50

HOKI

Buyung Poetra Sembada Tbk.

 

51

HRTA

Hartadinata Abadi Tbk.

 

52

HYGN

Ecocare Indo Pasifik Tbk.

Baru

53

IKPM

Ikapharmindo Putramas Tbk.

Baru

54

INCO

Vale Indonesia Tbk.

 

55

INDF

Indofood Sukses Makmur Tbk.

 

56

INDY

Indika Energy Tbk.

Baru

57

INKP

Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

 

58

INTP

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

 

59

IPCC

Indonesia Kendaraan Terminal Tbk.

 

60

ISSP

Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk.

 

61

ITMG

Indo Tambangraya Megah Tbk.

 

62

JKON

Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.

 

63

JPFA

Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

 

64

JSMR

Jasa Marga (Persero) Tbk.

 

65

JTPE

Jasuindo Tiga Perkasa Tbk.

 

66

KEEN

Kencana Energi Lestari Tbk.

 

67

KIJA

Kawasan Industri Jababeka Tbk.

 

68

KLBF

Kalbe Farma Tbk.

 

69

LSIP

PP London Sumatra Indonesia Tbk.

 

70

MAHA

Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk.

 

71

MAIN

Malindo Feedmill Tbk.

 

72

MAPA

Map Aktif Adiperkasa Tbk.

 

73

MAPI

Mitra Adiperkasa Tbk.

 

74

MBMA

Merdeka Battery Materials Tbk.

 

75

MDKA

Merdeka Copper Gold Tbk.

 

76

MEDC

Medco Energi Internasional Tbk.

 

77

MMLP

Mega Manunggal Property Tbk.

 

78

MNCN

Media Nusantara Citra Tbk.

 

79

MPMX

Mitra Pinasthika Mustika Tbk.

 

80

MTDL

Metrodata Electronics Tbk.

 

81

PGAS

Perusahaan Gas Negara Tbk.

 

82

PMMP

Panca Mitra Multiperdana Tbk.

 

83

PNLF

Panin Financial Tbk.

 

84

PRDA

Prodia Widyahusada Tbk.

 

85

PTBA

Bukit Asam Tbk.

 

86

PTMP

Mitra Pack Tbk.

 

87

PTPP

PP (Persero) Tbk.

 

88

PWON

Pakuwon Jati Tbk.

 

89

RALS

Ramayana Lestari Sentosa Tbk.

 

90

RUIS

Radiant Utama Interinsco Tbk.

 

91

SBMA

Surya Biru Murni Acetylene Tbk.

Baru

92

SCMA

Surya Citra Media Tbk.

 

93

SEMA

Semacom Integrated Tbk.

 

94

SIDO

Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.

 

95

SMDR

Samudera Indonesia Tbk.

 

96

SMGR

Semen Indonesia (Persero) Tbk.

 

97

SMRA

Summarecon Agung Tbk.

 

98

SMSM

Selamat Sempurna Tbk.

 

99

SSIA

Surya Semesta Internusa Tbk.

 

100

SSMS

Sawit Sumbermas Sarana Tbk.

Baru

101

TBLA

Tunas Baru Lampung Tbk.

 

102

TKIM

Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.

 

103

TLKM

Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

 

104

TOBA

TBS Energi Utama Tbk.

 

105

TOTL

Total Bangun Persada Tbk.

 

106

TOWR

Sarana Menara Nusantara Tbk.

 

107

TPMA

Trans Power Marine Tbk.

 

108

TRIM

Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.

 

109

TUGU

Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk.

 

110

TYRE

King Tire Indonesia Tbk.

 

111

UNTD

Terang Dunia Internusa Tbk.

Baru

112

UNTR

United Tractors Tbk.

 

113

WEHA

WEHA Transportasi Indonesia Tbk.

 

114

WIFI

Solusi Sinergi Digital Tbk.

 

115

WIIM

Wismilak Inti Makmur Tbk.

 

116

WINS

Wintermar Offshore Marine Tbk.

 

117

WOOD

Integra Indocabinet Tbk.

 

118

WTON

Wijaya Karya Beton Tbk.

 

___________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper