Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cara Investor Mengais Cuan dari Aliran Dividen Jumbo Konglomerat

Analis memberikan rekomendasi untuk investor ritel mencermati beberapa saham di grup konglomerat yang membagikan dividen demi meraup cuan.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (3/7/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (3/7/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Dividen dengan jumlah fantastis mengalir dari emiten-emiten konglomerat yang berasal dari tahun buku 2023. Dari sekian banyak emiten konglomerasi di pasar modal, emiten mana yang menarik untuk dicermati?

Head of Investor Education and Literation Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menuturkan beberapa emiten dari grup konglomerasi masih menarik dan berpotensi mengalami penguatan. Hal ini seiring dengan adanya beberapa sentimen yang mendukung kinerja emiten-emiten konglomerat tersebut.

"Sentimen pertama yang mendukung penguatan adalah rotasi sektoral di semester II/2024 setelah rilis kinerja," kata Audi, Selasa (2/7/2024). 

Sentimen kedua yang mendukung penguatan emiten-emiten konglomerat adalah potensi pelonggaran kebijakan moneter yang lebih cepat. Adapun sentimen ketiga adalah seasonal trend dari harga komoditas yang cenderung menguat di akhir tahun, dan terakhir adalah transisi pemerintahan Indonesia.

Associate Director of Investment and Research Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan dengan pembagian dividen dari grup-grup konglomerasi tersebut, investor dapat memperhatikan saham, fundamental, dan dividen yang akan menentukan dividen yield dari saham-saham di grup tersebut. 

"Hal ini untuk menghindari dividen trap yang kerap kali terjadi," ujar Nico. 

Oleh karena itu, kata Nico, sebelum investor memilih grup konglomerasi, maka investor dapat memperhatikan fundamental perusahaan, potensi valuasi di masa yang akan datang, baru setelahnya melihat dividend payout ratio hingga dividend yield. 

Hal tersebut menurut Nico perlu diperhatikan untuk menentukan seberapa menarik dividen tersebut, sehingga saham tersebut layak dibeli dan didapatkan dividennya.

Adapun Nico melihat untuk saat ini, dividen dari INDF, ICBP, dan TOWR menarik untuk dicermati. 

Sementara itu, Audi menuturkan dengan beberapa sentimen di atas, terdapat beberapa saham yang menarik diperhatikan dari grup konglomerasi. 

Dari Grup Djarum, Kiwoom Sekuritas melihat saham BBCA menarik dicermati dengan rekomendasi buy dan dengan target price (TP) atau target harga Rp10.633 per saham. Lalu TOWR dengan rating hold, dan dengan TP sebesar Rp897 per saham.

Dari Grup Sinarmas, Audi memberikan rekomendasi buy terhadap saham BSDE, dengan TP sebesar Rp1.138 per saham. Grup konglomerasi terakhir yang direkomendasikan Kiwoom Sekuritas adalah Grup Salim, dengan saham pilihan ICBP dan MEDC.

Kiwoom Sekuritas memberikan rekomendasi buy terhadap saham ICBP, dengan TP Rp12.838 per saham. Sementara itu, untuk MEDC Audi memberikan rekomendasi buy dengan TP sebesar Rp1.596 per saham.

----------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper