Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Turun ke 7.125, Saham BYAN hingga BBCA Masih Perkasa

IHSG membukukan pelemahan sebesar 0,20% atau 14,48 poin menuju posisi 7.125,14. Saham BYAN dan BBCA mengalami penguatan.
Ilustrasi foto nvestor mengamati pergerakan harga saham BBCA di Jakarta, Selasa (2/7/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ilustrasi foto nvestor mengamati pergerakan harga saham BBCA di Jakarta, Selasa (2/7/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke level 7.125,14 pada perdagangan Selasa (2/7/2024). Di tengah penurunan ini, saham berkapitalisasi jumbo seperti BYAN, UNVR, dan BBCA terpantau menguat. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG membukukan koreksi sebesar 0,20% atau 14,48 poin menuju posisi 7.125,14. Sepanjang hari ini, IHSG dibuka di posisi 7.139,62 dan mencapai level tertingginya pada 7.176,86.                                                                       

Tercatat, sebanyak 261 saham menguat, 270 saham menurun, dan 251 saham bergerak di tempat. Adapun kapitalisasi pasar atau market cap berada pada level Rp12.262,24 triliun.

Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo, terpantau saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) masih meningkat sebesar 7,67% menuju Rp17.550.

Posisi tersebut disusul oleh saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang membukukan penguatan sebesar 0,34% menuju level Rp2.970. Adapun saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) naik 0,25% ke posisi Rp9.900 per lembar.

Di sisi lain, saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (UNVR) mengalami koreksi sebesar 2,64% menuju Rp10.150. Penurunan ini diikuti saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang menurun 1,95% menjadi Rp4.530 per saham.

Adapun saham top gainers pada hari ini dihuni oleh PT Ladangbaja Murni Tbk. (LABA) yang melesat 26,01% ke level Rp218. Posisi ini disusul saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) yang kembali naik 22,64% menuju level Rp130.

Selanjutnya, penghuni saham paling boncos atau top losers adalah PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. (KJEN) yang merosot 12,07% ke level Rp51. Sementara itu, saham PT Indo Boga Sukses Tbk. (IBOS) ambles 9,82% menuju Rp147 per saham.

Financial Expert dari Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, sebelumnya telah memperkirakan bahwa IHSG akan mengalami pelemahan dan bergerak di kisaran 7.050 – 7.170. Hal ini dipengaruhi oleh sejumlah sentimen, baik domestik maupun mancanegara. 

Dalam negeri, IHSG mencatatkan penguatan dalam empat hari berturut-turut yang didorong oleh kenaikan saham-saham kapitalisasi besar. Meski demikian, penguatan ini terjadi di tengah data ekonomi domestik yang menunjukkan tren melemah. 

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi tahunan pada Juni 2024 sebesar 2,51%, turun dari 2,84% bulan sebelumnya. Adapun terjadi deflasi sebesar 0,08% pada Juni 2024, mengikuti deflasi sebesar 0,03% pada Mei 2024.

“Deflasi ini mencerminkan lemahnya daya beli masyarakat, yang juga terlihat dari penurunan Indeks PMI Manufaktur di periode yang sama. Aktivitas pabrik dan jumlah permintaan mengalami penurunan di tengah era suku bunga tinggi,” kata Ratih. 

Dari sentimen global, indeks PMI Manufaktur AS versi S&P Global pada Juni 2024 berada di level ekspansif 51,6 yang merupakan level tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Indikator ini menunjukkan adanya peningkatan pesanan baru, produksi, dan lapangan kerja di AS.

“Para investor diharapkan tetap waspada dan memperhatikan perkembangan terbaru baik dari sektor domestik maupun global untuk mengambil keputusan investasi yang tepat,” kata Ratih. 

---------------------------

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper